Pelopor, satuan elit kepolisian yang membanggakan, ditakuti lawan, disegani kawan..
Dihidupkan kembali, sebagai upaya kepolisian membangkitkan kembali kejayaannya.
Dengan memperbaharui SOTK, susunan organisasi dan tata kerja, kepolisian merubahnya, yang semula satuan2 dibawahnya menjadi Pasukan Pelopor dan Pasukan Gegana. Di kepalai oleh seorang Brigjen.
Apakah akan kembali jaya Satuan Pelopor???
Masih tanda tanya, masih berupaya, masih dalam rangka dan dalam proses.
Sejauh mana prosesnya?Â
Ini yang tak jelas,tak bisa diukur, tak bisa di buat indikator.
Namun saya yakin tetap berjalan merangkak kepada dan menuju arah perbaikan dan kejayaan.
Entah kapan, dan siapa yang akan membawanya menuju kesana.
Landasan utama menuju kesana bukan lah fisik dan ketrampilan, namun utamanya moral yang harus ditanamkan sebagai landasan jiwa pelopor.
Moral sangat berkaitan erat dengan doktrin dan budaya  yang dibangun, komitmen dan integritas untuk menjadi satuan elit, satuan yang membanggakan, satuan yang melayani dengan tulus tanpa pamrih, tanpa unsur mengharap  imbalan, kekayaaan apalagi ketenaran..personil yang soleh taat beribadah, ikhlas, sederhana, bersahaja, nrimo dengan keadaaan, tugas yang diamanatkan tanpa mengeluh, tanpa mengelak, semua dikerjakan dengan ikhlas dan  tuntas.Â