Semangat guru-guru semakin berkobar karena lingkungan sekolah semakin menyenangkan. Lahan seluas satu hektar itu, kini sudah dipagari tembok. Penataannya lebih mudah. Tak ada lagi sapi yang bekeliaran, "Kalau yang mengecat ruangan, kami guru-guru bersama anak-anak kelas enam. Catnya dibeli sekolah," imbuh Sampir.
Dekorasi ruangan menjadi tanggung jawab guru-guru. Para guru berlomba menata kelasnya, mulai dari mengecat dinding, merapikan meja dan kursi, menata taman di depan kelas sampai mendesain poster-poster yang dipajang di ruang kelas.
Di hari libur, tanaman dan bunga-bunga di sekolah juga tetap hijau dan disirami. Sekolah melibatkan siswa untuk merawat dengan memberi reward. Ada enam murid yang ditugasi menyirami tanaman. Mereka itu adalah anak-anak kebun yang rumahnya tak jauh dari sekolah.Â
Benarlah kata pepatah, jika ada kemauan (untuk berbenah), pasti ada jalan (untuk mewujudnyatakannya). Dan sekokah di pelosok Serdang Bedagai ini telah membuktikannya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H