Kita tau, banyak sejarah terungkap apik karena ditulis dalam koran. Dari surat kabar pula kita bisa mengingat ide-ide besar para pendahulu kita. Di dalam koran kita menemukan memori bangsa ini terekam dengan baik, walau tidak lengkap-utuh. Sepasti dikatakan Prof. Dr. Syawal Gultom, Rektor Unimed, lewat koran, kita bisa melihat semangat dan ide-ide atau gagasan-gagasan besar zaman dulu dan memaknainya secara benar. Kemudian kita harus melahirkan ide/gagasan besar serta semangat perubahan.
Sebagaimana "Benih Merdeka" menyemai pikiran bebas dan menjadikannya alat perjuangan pembebasan, maka hari ini, mari kita jadikan koran sebagai media atau alat untuk menyemai gagasan besar. Eksplorasi pemikiran perlu dibangkitkan di bangsa ini. Kritik Ichwan terhadap, jurnalis hari ini yang melempem dalam hal kemampuan literasi perlu ditepis dengan membangun kebiasaan membaca, merenung dan menganalisis serta menjadikan menulis sebagai kebiasaan.
Pun tamparan terhadap jurnalis perempuan masa kini yang disebut-sebut quo vadis, harus dihela dengan semangat berkarya. Dengan cara begitu, pers masa kini tetap jadi pandu bagi bangsa. Semangat pembaruan musti lahir dari jurnalis-jurnalis cerdas nan gigih.
Â
Dirgahayu Pers Indonesia!
Â
 *Gambar Dokumen Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H