Mohon tunggu...
Dedy Gunawan
Dedy Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Suami dari seorang istri yang luar biasa dan ayah dari dua anak hebat.

Penulis, blogger, jurnalis, senimanmacro, fotografer, penikmat kuliner, traveler, guru, pelatih menulis, dan penyuka segala jenis musik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Buku Berjenjang Tingkatkan Kemampuan Baca Anak

14 Agustus 2015   12:32 Diperbarui: 14 Agustus 2015   12:32 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="BUKU BERJENJANG: Halim Simatupang, salah satu staff USAID PRIORITAS menunjukkan buku-buku bacaan berjenjang yang akan dihibahkan ke ribuan sekolah di Sumut. USAID PRIORITAS mengembangkan buku bacaan berjenjang untuk meningkatkan kemampuan baca siswa."][/caption]

 

SALAH satu fokus USAID PRIORITAS dan Pemerintah Indonesia saat ini adalah pengembangan membaca. Karena itu, sejumlah kepala sekolah, guru dan komite sekolah sudah dilatih dalam membangun budaya membaca. Juga sudah dibagikan sejumlah buku bacaan ke semua sekolah mitra untuk mendorong tumbuhnya budaya baca.

"Namun, kurangnya jumlah buku yang sesuai untuk anak kelas awal masih problem besar di tanah air," ujar Halim Simatupang, Teacher Training Officer (TTO) atau penanggung jawab pelatihan guru untuk tingkat sekolah dasar USAID PRIORITAS.

Demi mewujudkan fokus itu, USAID PRIORITAS bekerjasama dengan Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI) untuk mengembangkan buku bacaan berjenjang khusus untuk siswa kelas awal. Buku tersebut akan dibagikan ke sekolah mitra dan non mitra. Untuk itu, guru dan kepala sekolah perlu dilatih menggunakannya.

Mengapa?
Banyak buku bacaan beredar di pasar, namun sulit ditemukan buku berjenjang yang disesuaikan khusus untuk anak kelas awal. Buku berjenjang dikembangkan berdasarkan tingkat kemampuan membaca (bukan tingkat kelas). Kemampuan membaca harus diajarkan. "Padahal, semakin baik keterampilan membaca siswa, semakin baik pula keterampilannya mengolah informasi. Semakin baik keterampilan mengolah informasinya, semakin besar kemungkinannya berhasil dalam belajar," terangnya.

Lantas bagaimana cara mendapatkan buku berjenjang tersebut. Halim mengatakan, YLAI telah mengembangkan Buku Bacaan Berjenjang untuk digunakan di Bali. USAID PRIORITAS telah bekerjasama dengan YLAI untuk menyesuaikan buku ini agar bisa digunakan di seluruh Indonesia. Reviu dan revisi buku tersebut telah dilakukan beberapa kali dengan melibatkan perwakilan guru, kepala sekolah, pengawas, mulai dari Aceh sampai Papua, BPSDM, Kemenag, Kemdikbud, Puskurbuk, P4TK Bahasa, dan dosen-dosen LPTK Mitra.

Juga telah disiapkan modul pelatihan untuk para guru, kepala sekolah dan dosen. Selain itu, telah disiapkan juga buku panduan guru dan siswa. Lebih jauh Halim menerangkan, ada enam tingkatan buku tersebut. Setiap jenjang ditandai dengan huruf dan warna sampul berbeda. "Totalnya 75 judul. Setiap sekolah mendapatkan satu paket. Isi paket berupa dua boks berisi 600 buku dengan rincian 75 judul buku bacaan dengan masing-masing delapan buku per judul, delapan buku besar (big book), enam buku panduan guru dan lembar kerja siswa," paparnya.

Buku yang enam jenjang ini meliputi jenjang A (21 judul), jenjang B (9 judul), jenjang C (9 judul), jenjang D (14 judul), jenjang E (13 judul) dan jenjang F (9 judul). USAID PRIORITAS juga menyediakan video contoh penggunaan buku bacaan berjenjang dan big book.

 

Dukungan Pemerintah

Selain bekerjasama dengan YLAI, dukungan pemerintah juga sangat besar. Itu terbukti dari beberapa pertemuan dengan Kemdikbud (Staff khusus Mendikbud, BSNP, Puskurbuk dan Konsultan Kemdikbud) telah dilakukan. Hasilnya, buku bacaan berjenjang telah disetujui Kemdikbud dan Kemenag untuk dibagikan dan digunakan di sekolah. Dan program membaca berimbang didukung pelaksanaannya. Logo Kemdikbud dan Kemebag digunakan di sampul buku.

Adapun sasaran program ini adalah sekolah dan LPTK Mitra. Paket buku berjenjang akan dibagikan ke semua sekolah mitra (daerah kohor 1,2,3 & sekolah labs LPTK) plus dua paket per LPTK mitra yang berisi 75 judul buku dikali delapan eksemplar, delapan eksemplar big book, dan enam buku panduan guru dan buku siswa.

USAID akan mencetak 12.000 paket buku berjenjang. Buku ini akan dibagikan ke sekokah non mitra di 50 daerah USAID PRIORITAS dan 40 daerah DBE. Guru dan kepala sekolah akan dilatih dalam penggunaan buku ini selama dua hari di gugus (KKG, pelaksanaan program berbasis gugus). Pembiayaan kegiatan dilakukan dengan sistem sharing dana. Buku dibagikan ke sekolah di akhir pelatihan. "Pendampingan  dilakukan pasca pelatihan selama dua hari. Pemilihan sekolah non mitra akan dilakukan bersama Dinas Pendidikan dan Kemenag," pungkas Halim.

Akademisi Unimed Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd mengatakan setiap siswa memiliki kemampuan dasar membaca yang berbeda. Tidak bisa setiap anak diajarkan membaca dengan cara dan bahan yang sama. Kalau pengetahuan awal anak tidak ada, maka pengetahuan yang disampaikan tidak ada yang dipahami anak. “Jadi dengan adanya buku berjenjang, maka bahan bacaan disesuikan dengan kemampuan awal anak,” terangnya di Medan, Kamis (13/8) .

Mutsyuhito Solin mengatakan membaca merupakan keterampilan yang penting dikuasai anak. Keterampilan membaca sangat menentukan hasil membaca. Itu dikarenakan kemampuan membaca merupakan alat untuk memahami aneka pelajaran. Dengan membaca anak bisa memahami agama, bahasa, matematika, sosial dan IPA.

“Kalau anak-anak sudah terbiasa membaca dengan buku berjenjang, maka anak-anak tidak akan frustasi lagi membaca. Selama ini anak-anak frutasi membaca, karena selama ini anak menganggap membaca itu sulit. Nah buku berjenjang ini akan lebih menarik bagi anak karena disesuaikan dengan minat anak. Dampak buku berjenjang ini bisa membentuk sikap mandiri anak untuk membaca,” tukasnya.

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun