Mohon tunggu...
Dedy Gunawan
Dedy Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Suami dari seorang istri yang luar biasa dan ayah dari dua anak hebat.

Penulis, blogger, jurnalis, senimanmacro, fotografer, penikmat kuliner, traveler, guru, pelatih menulis, dan penyuka segala jenis musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Budaya Bermutu Pendidikan Indonesia

25 Mei 2015   15:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:37 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_385397" align="aligncenter" width="614" caption="Beras. Staff Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Agnes Tuti Rumiati membantu sekolah mitra USAID PRIORITAS, SDN Negeri 175324 Balige, Tobasa menemukan rumus volume limas segi empat."][/caption]

SEKOLAH harus mampu menyediakan pembelajaran yang bermutu dan sekaligus menjadi taman yang menyenangkan bagi siswa. Pembelajaran bermutu ditandai dengan pembelajaran aktif yang mampu menggali semua potensi siswa secara maksimal. Dan pembelajaran sedemikian didesain sehingga menyenangkan bagi siswa. Demikian kata Staff Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, Agnes Tuti Rumiati dalam Road Show Penjaminan Mutu Pendidikan di Digital Library, Universitas Negeri Medan, Senin (25/5).

Agnes mengatakan pihaknya sedang mengusahakan percepatan peningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Percepatan dilakukan dengan mendorong sekolah agar memiliki budaya bermutu. Budaya bermutu diharapkan mendorong sekolah-sekolah mampu mengembangka diri secara mandiri (self improvement). “Self improvement harus menjadi kebutuhan kepala sekolah dan guru. Pada awalnya itu bisa dilakukan dengan meniru sekolah-sekolah yang sudah lebih baik. Contohnya dengan meniru sekolah yang dikembangkan USAID PRIORITAS. Proses replikasinya lebih mudah karena langkah-langkahnya sudah ada,” terangnya lebih lanjut.

Kepala BPSDMPMP Kemdikbud Syawal Gultom menyebut perlunya kerjasama segitiga antara LPTK (Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan), LPMP dan pemerintah daerah guna meningkatkan mutu pendidikan. Selama ini ketiganya terkesan berjalan sendiri-sendiri. Padahalnya ketiga lembaga itu bisa saling melengkapi dan saling memperkuat. “Langkah awal bisa digagas dengan rapat koordinasi bersama antar ketiga lembaga,” ungkapnya lebih lanjut.

Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Agus Marwan mengatakan pihaknya terus mendukung LPTK menjadi penyedia layanan (service provider) peningkatan mutu pendidikan. Peran ini membuat LPTK membantu melatih dan meningkatkan kapasitas pendidikan di kabupaten/kota. “Kerjasama segitiga antara LPTK, LPMP dan pemerintah daerah merupakan langkah strategis untuk mempercepat peningkatkan mutu pendidikan,” tegasnya.

Road Show Penjamiman Mutu Pendidikan dihadiri seratusan peserta yang terdiri dari pejabat Kemendikbud, kepala LPMP, kepala dinas pendidikan, kepala sekolah, pengawas dan siswa. Dalam kesempatan itu, dua sekolah mitra USAID PRIORITAS yakni SD Negeri 175324 Balige, Toba Samosir dan SMP Negeri 16 Medan mendemonstrasikan sejumlah produk pembelajaran. SDN Negeri 175324 Balige mendemontrasikan penemuan rumus lima segi empat dengan menggunakan beras sedang SMP N 16 Medan mendemostrasikan pembuatan gas dari kaleng bekas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun