Mohon tunggu...
Dedy Dahlan
Dedy Dahlan Mohon Tunggu... Konsultan - Passion Coach, Penulis Best Seller

Penulis buku Best Seller Lakukan Dengan Hati, Ini Cara Gue, dan Passion!. Business Director Mitologi Inspira. Anggota International Coach Federation (ICF), dan Certified Practitioner MBTI dari Myers Briggs Asia Pacific. |   Business Website : www.mitologiinspira.com YouTube : youtube.com/user/dedydahlan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sukses Bisnis dan Kaya Raya Pake "Tuyul"? Kenapa Enggak!

20 Januari 2017   10:41 Diperbarui: 20 Januari 2017   10:51 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photograph: Monalyn Gracia/Corbis

“Itu tuyul, tuyull!” kata si penjaga toko oleh- oleh itu penuh napsu.
“He?” ucap saya bingung, karena saya nggak ngerasa mirip tuyul. Emang sih kepala saya rada cepak, tapi saya nggak inget pernah geal geol cuma pake kolor sambil nyolongin dompet orang.

“Itu pak, toko oleh- oleh seberang tuhh”, katanya sambil nunjuk toko diseberangnya – yang saya duga adalah pesaingnya – “dia pake tuyul! Makanya bisa sukses gitu”.

Dan dia belum puas sampe di situ.

“Nah rumah makan sebelahnya lagi tuh, yang nggak pernah sepi tuhh. Itu pake jinnn.”
“Maksudnya kasirnya make celana jin yang denim gitu?” tanya saya.
“Ehhh, bukan si bapak mah. Jinn mahluk halus gitu pak. Temennya saudara dari sepupunya pacar adik saya kan orang ‘pinter’ tuh. Dia bilang, tuh jin dilepas di dalem, jilat- jilatin makanannya gitu. Makanya orang- orang jadi ketagihan”

“Ohhh. Coba kalau jin bikin usaha bumbu penyedap ya. Pasti laku tuh, pikir saya. “Real Jin o moto MSG“!

Dan ini bukan pertama, kedua, bahkan kesepuluh kalinya saya ketemu kasus dan pendapat orang seperti ini.

“Dia laku banget. Pasti pake TUYUL!”
“Warungnya nggak pernah sepi. Pasti pake JIN!”
“Usahanya lancar, pasti pakai DUKUN!”
“Orangnya hepi banget, pasti punya PACAR!” 
… eh, kalau yang terakhir ini sih biasanya ucapan para jomblo.

Kayaknya fakta bahwa mereka udah tahunan membangun sukses bisnis nya, melewati kesulitan dalam usahanya, nggak tidur untuk mengembangkan produk, jatuh bangun, berhutang, dan berinvestasi besar dalam membuat strategi marketing mereka, nggak penting dan nggak dianggap.

Kalau laku, mereka “pasti” sukses bisnis pake JIN dan TUYUL. Edaannn.

Dengan logika kayak gini, kalau Anda mau sukses bisnis dan berkarya seperti mereka, berarti Andapun harus pake tuyul. T.U.Y.U.L!

Sukses Bisnis dan Berkarya dengan T.U.Y.U.L

Ketika memulai bisnis dan usaha Anda, ataupun ingin membuat sebuah karya yang berhasil, Anda perlu menggunakan T.U.Y.U.L. Tapi tenang, tuyul yang ini nggak musyrik, nggak perlu menyan, nggak perlu nyembur- nyembur air ke muka kompetitor, nyimpen telur busuk di kasir pesaing, atau apapun cara orang manggil tuyul.

T.U.Y.U.L versi saya ini adalah rahasia semua orang yang berhasil di bisnisnya atau dalam berkarya.

Mungkin inilah yang dipake oleh si toko seberang yang laku itu, oleh restoran yang rame terus itu, oleh si pengusaha yang penjualannya lancar itu, dan oleh si cowok yang ‘mukanya biasa aja tapi kok bisa dapet pacar kece sementara saya jomblo abadi’ itu.

Siap? Inilah T.U.Y.U.L nya untuk sukses bisnis dan berkarya!

T – ERTAWA

Jangan cuma berkarya atau berbisnis sekedar untuk dapet duit.

Saya bertemu dan berdiskusi dengan sangat banyak kreator, pengusaha, ataupun public figure. Dan yang tersukses dari mereka selalu memilih pekerjaan mereka berdasarkan apa yang merupakan minat dan kesukaan mereka. Dan mereka, selalu berusaha untuk selalu bisa menikmati setiap prosesnya.

Saat Anda menikmati dan senantiasa tertawa dalam berkarya, karya Anda akan menjadi masterpiece.
Saat Anda tertawa saat menerima tamu di toko Anda, percaya deh, tamu Anda akan senantiasa kembali.
Saat Anda tertawa dan menikmati usaha Anda, Anda akan lebih gigih memunculkan ide promosi Anda.

Tertawalah dan nikmati prosesnya!

U – SAHA

Jangan cuma berkarya “asal beres”.
Jangan cuma berusaha “asal jalan”.

Ini yang bikin karya Anda pas- pasan dan usaha Anda nggak sebagus toko seberang. Yang orang sebut jin itu bisa jadi sebenarnya adalah hasil dari USAHA bertahun- tahun, dan usaha LEBIH yang mereka lakukan dibanding kita!

Saat kita tidur, mereka meng- googling teknik marketing terbaru. Saat kita cuma duduk nunggu konsumen, mungkin mereka menelepon semua nama di phone book HP nya dan melakukan active selling, saat kita lagi buka Facebook dan ngecommenin ‘om telolet om’ mungkin mereka memasang iklan dan melakukan promosi dengan strategi Content Marketing.

Usahakan LEBIH daripada yang cuma 'perlu' dilakukan.

Selalu tanyakan pada diri kita, “Ini bisa diapain lagi ya?” “Apa yang bisa saya lakukan agar lebih produktif?”

Y – AKINI

Yakini hasilnya!

Anda bakal kaget seberapa besar kekuatan keyakinan bisa memberikan efek positif pada hasil karya dan pekerjaan Anda.

  • Pertama kali nulis buku, saya sok YAKIN kalau buku saya bakal laku. (padahal buku pertama saya nggak begitu laku). Tapi kalau saya nggak yakin, saya nggak bakal nerusin tulisan saya dan meluncurkan buku “Passion!” dan “Lakukan Dengan Hati”, yang keduanya berhasil meraih predikat National Best Seller.
  • Pertama kali tampil di panggung, saya nggak bisa public speaking. Tapi saya yakin kalau saya bakal jadi lebih baik. Kalau saya nggak yakin waktu itu, saya nggak bakal ngisi acara di Hong Kong, tampil di TV Nasional, dan mengisi training di seluruh perusahaan di penjuru nusantara.

Yakin apa yang Anda lakukan!

U – BAH

Konsisten bukan berarti KAKU!

Banyak orang yang suka banget dengan istilah “konsisten”, dan di mata mereka, itu berarti melakukan satu hal itu dan ituuuuuu aja, sampai tua.

Temennya awalnya jualan baju, lalu berubah jadi tas, mereka sewot. “Konsissteeeeeen doooong!”
Saudaranya jualan ramen, lalu jualan bebek, mereka sewot. “Konsisteeeeen doooong!”
Kecengannya mutusin dia karena dia keseringan teriak konsisten, dia makin sewot. “Konsisteen huhuhuuuuu…!”

Sekali lagi, konsisten bukan berarti kaku.

Kadang- kadang, bahkan seringkali, pasar dan kebutuhan pasar, ternyata BERBEDA dari yang kita sangka. Saat seperti ini, kita harus lebih dinamis!

Pelajari apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil dari jasa Anda.
Apa yang laku dan apa yang tidak laku dari produk Anda.
Cara terbaik dan cara yang tidak optimal dari langkah Anda.

Lalu UBAHLAH. Konsistensi artinya tetap maju. Tapi ‘baju’ dan ‘kendaraan’ yang Anda pakai saat maju, kan bisa berubah- ubah. Sukses bisnis Anda ada di kemampuan beradaptasi.

L – AKUKAN TERUS

Beberapa usaha membutuhkan waktu tahunan untuk sukses.
Beberapa karya membutuhkan waktu bulanan untuk selesai.
Beberapa ide butuh waktu belasan tahun untuk bisa diterima pasar.

Jangan berhenti, dan terus lakukan yang perlu Anda lakukan.Pada saatnya nanti, Anda akan berhasil mencapai tujuan Anda kesuksesan bisnis dan karya!

Itulah cara sukses bisnis dan berkarya dengan memakai T.U.Y.U.L ala saya!Kalau Anda bisa memakai T.U.Y.U.L ini, mungkin suatu hari Anda dan usaha Anda bakal mendapat kehormatan ditunjuk- tunjuk oleh tetangga seberang dan kompetitor Anda sambil nuduh Anda make jin. Saat itu Anda teriak aja,

“Buukaaaaan oooom! Saya cuma pake T.U.Y.U.L aja kooook!”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun