Persiapan untuk memastikan pertumbuhan agar tidak gegabah melakukan resign dini: Pastikan Anda TAHU persis apa yang tidak Anda sukai dalam pekerjaan lama Anda, agar tidak mengulangi hal yang sama. Pastikan Anda TAHU persis apa yang ANDA SUKAI dan Anda inginkan dalam pekerjaan baru Anda. Pastikan Anda sudah tahu mau kemana Anda, dan rencana Anda, sebelum surat resign Anda tempelkan pakai selotip di jidat bos Anda. Pastikan Anda sudah memiliki jalur jelas dan rencana cadangan yang memang Anda SUKA agar tidak jadi kutu loncat tukang mengeluhkan pekerjaan.
Dalam Pensiun Dini
Yang satu ini menurut saya adalah jebakan betmen.
Sejak keluarnya buku “Rich Dad, Poor Dad” belasan tahun lalu, konsep pensiun dini jadi sangat populer. Dan mungkin lebih populer dari resign dini tadi. Kalau resign dini tadi ibarat Dini Sastro kembarannya Dian Sastro, pensiun dini ini mungkin selevel dengan Angelina Jolie, jadi Angelina Dini lah.
Konsepnya simple.
Ingin cepet- cepet kaya raya dunia, supaya bisa berhenti kerja se- dini mungkin. Pensiun dini, artinya bisa berhenti kerja di usia 30, 35, atau malah 40 tahun. 40 tahun malah udah agak ketuaan, katanya.
Tapi disinilah jebakan betmennya.
“Setelah pensiun, terus ente mau ngapain? Duduk duduk jalan- jalan nonton TV doang? Saya jamin bakal mati muda juga karena bosan dan kurang tantangan!”
Pensiun dini, menurut saya adalah konsep untuk mereka yang NGGAK SUKA SAMA PEKERJAANNYA.
Saya ulangi.
Pensiun dini HANYA untuk mereka yang nggak suka sama pekerjaannya!
Kenapa? Karena orang yang suka sama pekerjaannya, sesungguhnya nggak akan pernah mau berhenti bekerja begitu saja. Apalagi ‘dini’- ‘dini’ segala!