Tidak Terikat Trend, Tapi Bisa Memanfaatkan Trend
Jangan ikuti trend, tapi MANFAATKAN trend. Apa bedanya? Usaha dan kerja sampingan untuk karyawan yang mengikuti trend itu misalnya, musim batu akik, Anda ikut jual batu akik, musim kolang kaling, Anda ikut jual kolang kaling, musik cincin kolang kaling, Anda ikut bikin kalung kolang kaling, dan seterusnya. Kalau begini, Anda akan terbawa arus! Manfaatkan trend, misalnya, kalau usaha sampingan Anda adalah T- Shirt online, jangan jadi jual batu akikt, tapi jual T- Shirt bertema Batu Akik!
1. Passion!
Siapkan passion Anda. Kerja sampingan itu artinya Anda bakal memakai waktu dan tenaga sisa- sisa dari rutinitas Anda, yang biasanya dipakai buat leyeh- leyeh ngaso dan nyantai, untuk KERJA LAGI! Kalau Anda nggak punya Passion atau at least motivasi pribadi yang kuat, Anda nggak akan bertahan lama dalam ini.
Bidang apa yang Anda suka? Gimana hobi Anda melukis bisa jadi kerjaan sampingan? Gimana hobi Anda masak bisa jadi usaha sampingan? Gimana keingintahuan Anda soal dunia internet bisa jadi pemasukan tambahan? Mulailah dari Passion!
2. Pengorbanan
Kata anak teman saya yang masih 4 tahun dulu, “cantik butuh pengorbanan ma” *nggak tahu dia dengar dari mana*, dan dalam ngomongin usaha sampingan atau kerjaan sampingan, ini benar. Kalau Anda serius mau ngembangin usaha sampingan jadi profesi masa depan Anda, ada waktu ngaso dan tenaga tambahan yang harus dikorbankan. Okeeee itu tadinya waktu istirahat Anda, tapi apa Anda rela mengorbankannya untuk usaha sampingan Anda?
3. Sinergi
Usaha sampingan nggak selalu harus terpisah dari kerjaan atau rutinitas Anda kok. Bila mungkin, kenapa nggak disinergikan aja? Misalnya, Anda bisa bantu teman- teman kantor makan siang dengan menyediakan katering, Anda bisa menawarkan usaha desain sampingan Anda untuk klien perusahaan Anda yang membutuhkan, atau Anda bisa jadikan bos Anda endorser! Heyyy, lumayan tuh! Syaratnya, jangan sampai merugikan perusahaan tempat Anda bekerja, nanti nggak berkah.