Mohon tunggu...
Dedy Ardiansyah
Dedy Ardiansyah Mohon Tunggu... -

sportif dan gak neko-neko. \r\nsilahkan juga berkunjung ke blog saya: www.dedypunya.wordpress.com media referensi: www.edisimedan.com

Selanjutnya

Tutup

Humor

Si Cemong, Kucing Medan yang Doyan Makan Durian

24 Januari 2012   14:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:30 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cemong, ini adalah nama yang diberikan anak-anakku pada seekor kucing yang berusia sekitar 8 bulan. Ceritanya, kucing pemilik bulu dua warna, hitam dan putih ini memiliki kebiasaan tak lazim,  doyan makan durian.

Kesukaan si Cemong dengan durian, baru diketahui beberapa pekan terakhir. Waktu itu, istriku membeli dua buah durian dan membawanya pulang ke rumah. Nah, saat durian dibuka, tiba-tiba saja si Cemong datang. Diendusnya kulit durian yang sudah terbelah tadi, lalu dijilatinya. Sejurus kemudian, kulit durian tadi diseretnya, seperti kucing mendapat ikan saja. Tentu saja kami kaget melihat aksi Si Cemong yang berlari ke kolong meja sambil menggigit kulit durian. Awalnya, kami pikir dia hanya coba bermain-main seperti kebiasaannya selama ini. Soalnya, di komplek kami, si Cemong ini terkenal sebagai kucing yang ‘hiper aktif’. Benda apa saja bisa dijadikannya bahan mainan. Seperti plastik atau kertas, yang koyak setelah diseret dan digigitnya. Apalagi kalau melihat benda yang berbentuk bundar, kayak bola kecil atau guli (kelereng – bahasa medan-red), sudahlah, pasti dia lari ke sana ke sini layaknya Lionel Messi melewati lawan-lawannya

:)
:)
:)
:)
Rupanya prasangka kami tak betul. Si Cemong benar-benar doyan makan durian. Ketika disodorkan buah durian, dengan lahap habis dimakannya. Dikasi sebiji lagi, habis juga. Padahal, rasa durian itu lumayan pahit.
Kalo liat cara makannya, kami sampai terkagum-kagum. Soalnya seperti melihat kucing yang berebut ikan, sambil mengeluarkan suara mengerang, khasnya suara kucing saat mendapat makanan. Bahkan bisa dibilang Si Cemong ini sampai kecanduan durian. Karena biji durian sisa makanan kami juga diembatnya, termasuk menjilati kulit durian yang dibuang ke tong sampah. Oia, sekadar diketahui, keberadaan Si Cemong di keluarga kami juga unik. Karena dia harus menempuh perjalanan panjang untuk mendapat tempat di keluarga kami. Singkatnya, Si Cemong ini adalah kucing yang kami ‘adopsi’ dari rumah mertuaku di Siantar saat libur berlebaran 2011 lalu. Waktu itu, usianya baru dua bulan. Kebetulan mertuaku sangat telaten merawatnya. Setiap tiga hari sekali dimandikan dan tak dizinkan keluar rumah. Tidurnya pun di dalam lemari pakaian plastik. Padahal si Cemong itu dipungut mertuaku di jalan. Mungkin ada yang sengaja membuangnya.
Nah, Gita, putriku yang berusia 5 tahun gemas melihat tingkah menggemaskan si Cemong tadi. Tanpa banyak tentangan, karena kebetulan keluarga saya juga pecinta kucing, akhirnya si Cemong diboyong ke Medan. Tapi sebelumnya dia singgah dulu ke rumah orangtuaku di RantauPrapat. Jadilah Si Cemong dibawa dengan mobil melalui Siantar- Rantau Perapat dan Medan.  Jarak tempuh ketiga kota tadi, mgkn lebih dari 300 km. Jadi, sampai hari ini, setiap kami membeli durian, Si Cemong tak mau ketinggalan. Istriku pernah cerita, bagaimana doyannya si Cemong dengan buah berduri itu. Katanya, Si Cemong sampai mengejarnya dari pintu depan sampai ke dapur. Penasaran, apakah di belahan dunia lain ada kucing yang suka makan durian, saya coba tanya Mbah Google.  Dan ternyata, ada juga Cemong-Cemong lain yang hobi makan durian. Lah, kalau gitu, saya punya ide. Bagaimana kalau diadu, kucing siapa yang paling banyak makan durian, maka akan dinobatkan jadi Raja Kucing Durian.  Dengan catatan, kucingnya gak pake mabook durian, ya. Ntar Nyonya di rumah bisa marah, lantaran muntahan kucing dan ee’nya, yang bau itu….hehehe…. ARTIKEL SERUPA ADA DI SINI : http://bit.ly/xQJ0O
13274150102092574584
13274150102092574584
J
1327414954151850703
1327414954151850703
132741463652077989
132741463652077989

13274150881015012608
13274150881015012608
1327415117905002070
1327415117905002070

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun