Mohon tunggu...
Dedy Alex Prayoga
Dedy Alex Prayoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Man Jadda Wa Jada : Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UNEJ: Peranan UMKM di Kota Pasuruan

5 Desember 2022   21:34 Diperbarui: 5 Desember 2022   21:36 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dok 2 : wawancara dengan pemilik Bakso 
Dok 2 : wawancara dengan pemilik Bakso 
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian masyarakat Indonesia. Pemerintah Indonesia pun memandang penting keberadaan  para pelaku UMKM. UMKM tentu menjadi salah satu peluang besar untuk menyerap tenaga kerja di setiap daerah. Proses ini tentu membantu terjadinya pemerataan dan pembangunan perekonomian.

Saat ini perkembangan UMKM tercatat lebih dari 65 juta UMKM yang tersebar di Indonesia. Pada 2016, tercatat ada 61,7 juta UMKM di Indonesia dengan jumlah yang terus meningkat hingga tahun 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta. Namun dibalik dari perkembangan dalam mengembangkan usahanya, pelaku UMKM kerap menghadapi berbagai tantangan. 

Kota Pasuruan merupakan salah satu kota kecil di Jawa Timur, namun memiliki prospek yang strategis untuk menaikkan perekonomiannya. Dari penelusuran yang kita peroleh UMKM Kota Pasuruan mengalami perkembangan yang signifikan. Seperti dikutip dari wartabromo.com menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Pasuruan diklaim naik 3,4 persen di tahun 2021.

Pada Hari Senin 5 Desember 2022, kami mahasiswa Universitas Jember Kampus Kota Pasuruan melakukan wawancara kepada salah satu pelaku UMKM di kota pasuruan yaitu penjual cimol yang berjualan disekitar GOR kota pasuruan. Dalam wawancara tersebut, Mas R mengatakan berjualan ini sejak 2 tahun yang lalu, lalu alasan memilih gor tempat untuk berjualan karena tempatnya yang strategis, penghasilan yang didapat juga lumayan untuk memenuhi kebutuhannya yaitu sekitar 1juta lebih dalam seminggu dan alasan terakhir berjualan cimol karena mayoritas konsumennya digemari anak-anak muda.

Selain melakukan wawancara penjual cimol tadi, kami juga melakukan wawancara terhadap pemilik Bakso Ragil yang berada di Doropayung Sekargadung Kota Pasuruan, dalam wawancara kami dengan Ibu R ini, ibu R mengatakan sudah lama berjualan bakso tersebut, dimulai dari jualan bakso keliling sekitar 15 tahunan hingga akhirnya memiliki tempat tetap sekitar 2 tahunan untuk jualannya tersebut. Penghasilan yang didapat perbulan sekitar 3 jutaan. Bakso Ragil diminati oleh masyarakat umum khususnya di Kota Pasuruan. Alasan utama ibu R berjualan bakso adalah kemampuan/skill yang dimiliki dalam mengolah makanan tersebut. Bakso Ragil ini juga tidak mematok harga per porsi terhadap konsumen, lebih pada permintaan yg diminta masing-masing konsumen, sehingga banyak masyarakat yang berminat untuk mencicipi bakso Ragil ini. Selain ramah dikantong rasanya juga enak.

Dari hasil wawancara tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UMKM memiliki potensi yang begitu besar bagi peningkatan perekonomian rakyat khususnya di Kota Pasuruan sendiri. UMKM menjadi salah satu peluang besar untuk menyerap tenaga kerja di setiap daerah. Dan setiap usaha tidak harus langsung menjadi besar semua harus melewati proses sesuai dengan cerita Ibu R tadi, yakinlah bahwa setiap usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun