Seuntai kisah dari sebuah perjalanan, siang itu dibandara Soekarno Hatta terik panas matahari telah mencapai puncaknya, ditambah lagi begitu banyak kerumunan para musafir disekitar yang berlomba untuk menadapatkan urutan terdepan dalam sebuah antrian, kesabaran selalu harus menjadi senjata untuk mengatasi kekesalan dalam menghadapi keadaan.
Di tengah antrian tiba-tiba seorang bapak yang berada dibelakangku memanggilku dari belakang dan bertanya: "ini tujuan kemana?" ku pun spontan menjawab "ke Aceh pak" jawabku, "dari mana Pak?" tanyaku lagi, "dari Meninjau SUMBAR", jawabnya, "dekat tempatnya Buya Hamka ngak pak?" tanyaku biar lebih akrab, "dekat! Cuma satu jam, main-main lah kesana!" ucapnya. Hati ini sepertinya langsungsung mengiakan ajakan beliau untuk menziarahi rumah Buya Hamka yang sekarang sudah beralih fungsi menjadi Museum.
Perbincangan terus berlanjut, saling bertukar pengalaman selama di perantauan dan singkat cerita ada satu hal yang membuat saya terkesan dengan pernyataan beliau yaitu: "para pejuang ilmu agama, ikutilah jejaknya dalam menuntut ilmu dan menyebarkan dakwah, kita butuh jiwa-jiwa seperti beliau dalam perjuangan membela islam, dan dalam upaya memerdekakan negeri tercinta kita Indonesia", Pungkas sang bapak dengan nada yang semangat.
Dedy Rizaldi || Montasik, Aceh Besar. Sab/08/07/23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H