Mohon tunggu...
Dedy Rizaldi
Dedy Rizaldi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - ahlan para pecinta lembaran hikmah dan dakwah

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sham, Kenapa Galau?

19 Februari 2023   14:30 Diperbarui: 23 Februari 2023   09:40 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ikhwah, gempa Turki-Suriah membawa ribuan hikmah dan pelajaran bagi kehidupan kita, tak habis-habisnya rasa ketakjuban jiwa ini tumbuh dikala mendengar kisah inspiratif para korban yang selamat dalam peristiwa tersebut. kali ini saya ingin mengisahkan tentang seorang adik perempuan yang bernama Sham dari Suriah, dia galau dan gundah saat dia selamat dalam persitiwa tersebut. kok bisa galau? kan dia selamat!? apakah galau karena anggota keluarga yang meninggal?  apakah galau karena rumahnya yang runtuh? jawabannya bukan cuma faktor tersebut sobat, akan tetapi kegalauan mulai memuncaki perasaan Sham disaat dia mengetahui bahwa waktu shalat zuhur telah berakhir!  

Seperti yang terlihat dipotongan video yang saya nonton yang dibagikan oleh akun @amalproduktif kejadian ini terjadi disaat Sham sedang berada disalah satu rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, yaitu seorang petugas yang datang menemuinya untuk menenangkan Sham yang merasa gundah dan cemas mengeluh masalah shalatnya, petugas itu bertanya; "apakah kamu shalat zuhur hari ini"? sham menjawab; tidak, aku lupa, aku tidak mendengar azan, jawabnya dengan nada sedih hampir disertai dengan tetesan air mata. Alhamdulillah, petugas itu mencoba menenangkan  Sham dan mengatakan bahwa ia bisa menggabungkan shalat ashar dengan zuhur (jamak) karena berada dalam keadaan darurat. mendengar jawaban tersebut membuat hati Sham yang tadinya galau dan gundah perlahan mulai menghilang.

Ikhwah sekalian, Maasya Allah! sikap yang luar biasa yang ditunjukkan oleh Sham, keimanan yang begitu kuat berada dalam jiwanya. ini menjadi pelajaran bagi kita semua, apakah hati dan jiwa kita merasa galau ataupun cemas ketika lupa mengerjakan shalat!? semoga taufik dan hidayah Allah tercurahkan untuk kita semua sampai akhir hayat nanti. Aamiin.

-Dedy Rizaldi

   Ahad/19/02/23

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun