STIBA Ar-Raayah, 29 Oktober 2022
 hari ikhtibar nisfi (ujian tengah semester) itu akan tiba, para mahasantri mulai memadati printer-printer di maktabah (perpustakaan). Hanya untuk mengeprinnt lembaran-lembaran talkhis (Rangkuman) guna mempermudah dalam bermuzakarah menghadapi hari yang sangat menegangkan it.
Segala perlengkapan mulai dipersiapkan untuk menghadapi ikhtibar CBT (Computer Based Test) kali ini, android-android mulai difullkan daya baterainya, kursi-kursi mulai diatur, Â nomor bangku pun mulai diurutan sesuai dengan kasyfu al-hudhur (absen kehadiran).
Hari demi hari telah dilalui, memulai dengan mengerjakan dan mengakhiri dengan menghentikan, Faraidh (ilmu mawaris) telah dilewatkan dihari pertama bagi mustawa sabi' (semester tujuh), ilmu lughah an-nafs juga ditelah selesai dan kami sangat tergiang dengan ulamanya yang masyhur yaitu Chomsky, begitu juga dengan Ta'lim, Fiqh Jinayat, Hadis, dan Strategi Fii Ta'lim.
Seminggu yang hebat bagi kami, siang malam dihiasi dengan murajaah dan muzakarah. Muqarrar (buku) dan talkhis menjadi gandengan ataupun bawaan dimana pun kami berada. Kala itu, tidak ada malam yang sunyi, tiap sudut sakan (asrama) dihuni oleh para mujtahid, para pejuang nisfi, para pejuang SKS, heheh...
Malam yang gelap kian bersemangat, dengan ditemani oleh beraneka ragam kopi, baik yang berlogokan kapal api maupun Arabica gayo, saling berdiskusi dan bertukar pikiran, malam yang penuh cerita, berjuang bersama dalam murajaah dan muzakarah, mengkaji dengan penuh kesabaran di tengah malam gelap gulita, semua itu karena cinta...kecintaan terhadap ilmu-ilmu agama yang mulai memudar dihempas oleh kecanggihan zaman yang mengundang kelalaian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H