Mohon tunggu...
Dedy Prasetyo
Dedy Prasetyo Mohon Tunggu... -

orang-orang merdeka mepet sawah / Gypsi-surabaya-jakarta-jogja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hartati Murdaya, Seperti Al Capone

14 September 2012   12:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:28 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siti Hartati Murdaya Poo memang Perempuan luar biasa. Bukan hanya dengan kekayaannya mampu memberikan apa yang mereka inginkan dan melakukan apa saja untuk memuaskan permintaan publik. Hartati menjadi seorang pesohor. Perhatian media massa pun tersedot oleh karisma dan uangnya.

Sampai akhirnya KPK dengan tekun menginvestigasi jejak kejahatan Hartati dan bisnisnya. Pendeknya, KPK adalah mimpi buruk bagi Hartati. Kali ini Hartati jatuh. Bukti rekaman pembicaraan Bupati Amran meminta uang ke Hartati menjadikannya tersangka.

Pernah, Hartati membantah menyuap Bupati Buol. "Saya hanya bisa menjelaskan sebatas pekerjaan saya sebagai direktur utama. Apa saya ini tipe tukang suap, sih?" katanya.

Cerdik dengan Jubah Sutra Bersulam

Aslinya, wanita kelahiran 29 Agustus 1946 ini bernama Tjee Lie Ing. Kemudian menjadi Siti Hartati Tjakra. Setelah menikah dengan Murdaya Widyawimarta Poo pada 1971, ia kembali berganti nama. Siti Hartati Murdaya Poo, seperti yang dikenal sekarang.

Bersama suaminya, Hartati mendirikan Grup Berca. Pada tahun 1994, usahanya menggurita dan mendirikan PT Central Cipta Murdaya (CCM). Lulusan Trisakti tahun 2002 ini berhasil membeli aset perusahaan Salim, yaitu PT Metropolitan Kencana, dari BPPN.

Dalam percaturan politik, Hartati pun pintar mencari sandaran. Pernah ia mendukung pencalonan Habibie menjadi presiden pada 1999.

Ketika Abdurrahman dimakzulkan, Megawati Soekarnoputri, wakil presiden, naik menjadi RI-1. Majelis Permusyawaratan Rakyat lalu membuka pencalonan untuk mengisi kursi wakil presiden yang lowong. Hartati bersama Achmad Mubarok, menjadi motor penyokong SBY bertarung dengan Hamzah Haz, Akbar Tandjung, Siswono Yudohusodo, dan Agum Gumelar. Hamzah Haz, yang dijagokan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan dan Fraksi Reformasi, akhirnya meraup suara terbanyak.

Hartati Murdaya, Seperti Al Capone Berduet dengan SBY

Hartati mengawali hubungan dengan Susilo Bambang Yudhoyono, setelah dicopot Presiden Abrudahman Wahid dari jabatan Menteri Koordinator Politik Sosial dan Keamanan pada Juli 2001.

Hubungan baik dengan SBY terus dilanjutkan sampai SBY maju ke pemilihan presiden 2004, Hartati kembali menyorongkan bantuan. Tak turun langsung ke lapangan, ia berkutat bersama Tim Sekoci, tim sukses bayangan untuk pemenangan Yudhoyono. Hartati diutus Tim Sekoci untuk mendekati kalangan umat Buddha -terutama Walubi, yang diketuai oleh Hartati Murdaya sampai sekarang- dan pengusaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun