Mohon tunggu...
Arka Matahari Tyaga
Arka Matahari Tyaga Mohon Tunggu... Administrasi - Bahagia di dunia, mulia di akhirat

Baru saja terbangun dari tidur panjang, dan mulai lah kini aku akan bercerita....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Corona's Angel: Bromance Cemen (Eps 4)

2 Agustus 2021   12:57 Diperbarui: 2 Agustus 2021   13:14 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mereka cantik dan sepertinya se-tipe ya. Semuanya berkulit putih bersih. Semacam kopi susu saat berdampingan denganmu..Hahahaha" Ow bagus banget, sekarang main fisik ledekannya.

"Sial! Tapi kamu benar, aku memang suka perempuan berkulit bersih, seperti mendiang Ibuku. Yah bolehlah kalau dibilang untuk memperbaiki keturunan, tau sendiri kan warna kulitku demikian eksotis, jadi ya semoga anakku kelak berkulit cerah. Secerah masa depannya". Ujarku menerawang.

"Buset jauh amat lo mikirnya Om, cari istri aja dulu, baru mikirin soal anak...wkwkwkwk" Puas sekali dia tertawa. Oke. Mulai "Lo Gue" lagi nih ya.

" Ah sial, ngeledek mulu lo bisanya! Dan apa tadi? Cari istri? Duh seandainya bisa segampang itu. Jatuh cinta aja gue sulit. Pertama kali pacaran aja dulu waktu SMA karena dia nembak gue. Padahal waktu itu gue sama sekali ga ngerti sama yang namanya pacaran. Tapi karena dia memang udah akrab banget dan anaknya seru, jadi ya gue terima aja. Berawal tanpa cinta, akhirnya gue beneran sayang sama dia. Setelah kini dewasa, rasanya gue harus berterimakasih padanya. Berkat dia, gue bisa ngerasain indahnya masa remaja yang lengkap dengan adanya cinta pertama". Aku bernostalgia ke masa saat bersama Yuna, pacar sekaligus cinta pertamaku.

Aku berpacaran saat awal masuk kelas 2 SMA, kami jadi teman sekelas. Saat kelas 1 kami tidak sekelas, tapi kami saling mengenal karena sama-sama ikut ekskul Pramuka. Aku milih ambil ekskul Pramuka karena liat mereka sering adain kegiatan di bumi perkemahan atau gunung gitu. Aku yang dasarnya suka jalan-jalan tanpa fikir panjang langsung daftar. Nah saat daftar itulah aku ketemu Yuna. Ternyata Yuna pun ikut Pramuka karena pingin ngerasain kemping, belum pernah sama sekali katanya. Hahahaha.

Pertama kali kami ikut kemping Pramuka sewaktu libur kenaikan kelas 1 ke kelas 2. Kalau tidak salah waktu itu lokasinya di gunung Pangrango. Kami diajarkan mendirikan tenda, bakar api unggun, tali temali, P3K, dan seabrek kegiatan khas Pramuka lainnya. Capek iya, tapi seru juga iya. Kami menjadi dekat dengan semua peserta ekskul, karena selama kemping, kegiatannya selalu dikerjakan berkelompok, dan anggota kelompok akan ditukar per-kegiatan. Praktis kami akhirnya akrab dengan semua peserta ekskul tanpa terkecuali. Semua melakukan kegiatan bersama-sama dengan adil, tak ada istilah ada yang sibuk ada yang santai. Semua dibagi tugas dengan adil. Saling bantu, saling mendukung. Ah tak salah memang aku memilih ekskul ini. Aku semakin punya banyak teman.

Hari terakhir kemping kami isi dengan mengunjungi air terjun. Meski jaraknya lumayan jauh dari lokasi kami kemping, tapi kami tetap semangat menuju kesana. Sesampainya di air terjun, kami langsung larut dalam keseruan bermain air yang begitu jernih, dingin tapi menyegarkan. Di bawah air terjun inilah, Yuna menarik tanganku dan berbisik "Far, gue suka sama lo, mau ga jadi pacar gue?"

Aku melongo lumayan lama. Ini serius? Aku ditembak cewek? Jadi Yuna suka aku?

"Gue harus jawab sekarang ya Yun?" Akhirnya ada kalimat yang keluar dari mulutku.

"Ya ga harus sekarang sih, tapi ya jangan kelamaan juga" Ucapnya dengan nada manja. Entah kenapa aku sangat menyukai ekspresinya saat itu. Aku tersenyum melihatnya.

"Oke, gue mau". Jawabku lugas.

"Jadi kita resmi jadian nih?" Tanyanya berbinar.

"Belum, lo harus ngijinin gue cium kening lo dulu, baru deh bisa dikatakan kita resmi jadian, gimana?" Ini padahal aku bercanda lho. Sumpah.

"Iiiiiih nakal deh. Ya udah cepetan, jangan sampai ketahuan anak-anak" Sifat manjanya keluar lagi. Kemudian dia memejamkan mata.

Aku mengecup keningnya, hanya sebentar dan sangat cepat. Takut juga euy kalau sampai dilihat teman. Aku agak kurang ajar juga ya, baru juga jadian udah minta kecup kening. Eits tapi aku tidak sebrengsek itu, sampai kini aku tidak pernah berhubungan badan dengan siapapun. Aku akan melakukannya hanya pada istriku kelak.

"Yup, kita resmi jadian. Mulai sekarang lo ga boleh manja-manja an ke temen cowok selain gue ya" Aku langsung ajuin aturan.

"Siap Pak Boss" Dia berlagak seperti memberi hormat. Tetap dengan gaya manjanya. Aku suka.

Hari itu resmilah kami berpacaran. Kalau difikir romantis juga ya, jadian dibawah air terjun, diatas gunung pula. Tak seperti saat berangkat kemping, saat pulang aku mengantarnya pulang sampai ke rumahnya. Namanya juga baru jadian, inginnya terus barengan. Aku sungguh bahagia, apalagi saat kelas 2 nanti aku akan sekelas dengannya. Sudah pasti banyak waktu yang akan kami habiskan bersama. Baru membayangkannya saja sudah membuatku tersenyum senang, apalagi saat menjalaninya nanti. Tak sabar rasanya ingin cepat-cepat kembali masuk sekolah dan bertemu lagi dengannya.

Bersambung....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun