Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Orang yang Tulus Hati

18 Maret 2022   22:36 Diperbarui: 18 Maret 2022   22:40 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senyum di saat lelah, adalah bukti ketulusan hati (dok.pri) 

Ini tentang orang yang tulus hati. Mungkin ada banyak yang bisa kita jumpai. Namun jika belum ketemu, semoga kita berani menjadi salah satunya. 

Saat ada alasan untuk marah, dia justru memilih sabar. Dan bahkan, bersikap seolah-olah dirinya lah yang bersalah. Dan jikalau ada orang yang menyalahkannya, dia akan senang karena dengan itu dia menyelamatkan nama baik temannya. 

Saat ada banyak orang yang menipunya, dia tidak kapok berbuat baik. Baginya, berbuat baik adalah tujuan. 

Saat ada banyak orang yang mengkhianatinya, dia tidak kapok untuk setia. Baginya, kesetiaan ada sesuatu yang harus diperjuangkan.

Apakah dia itu boleh disebut bodoh? Terserah saja. Tapi jauh dari pada itu, dia telah berbuat sesuatu yang bahkan orang pintar sekalipun tidak berani melakukannya. Lalu, di mana letak kebodohannya? Ini logika hati, bukan pikiran.

Dia pun sesungguhnya tidak bodoh. Dia justru penuh pertimbangan. Hanya bedanya, dia mempertimbangkan seluruh maksud hati dan pikirannya dengan kehendak yang Ilahi. Apa yang Tuhan kehendaki untuk kulakukan dalam situasi ini? Itulah dasar pertimbangannya. 

Mungkin, daripada berdiskusi apakah dia itu bodoh atau tidak, adalah lebih baik untuk meneladaninya. Bukankah berteman dengannya membuat hidup kita penuh damai? Dan coba dibayangkan, betapa damainya dunia ini jika setiap harinya bertambah jumlah orang yang tulus hatinya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun