Roh memang kuat, tapi sayang badan lemah. Meski hati ini ingin meneruskannya lagi, namun apalah daya, badan terasa menjerit. Kapan istirahat akan tiba?Â
Inilah realitanya. Namun baik untuk menunjang kesadaran. Waktu yang selama 24 jam itu, tidak sepenuhnya tertuju pada kerja.Â
Ada hari esok. Bukan bermaksud untuk memberi penundaan. Tapi kita harus sayang pada kesehatan. Apa gunanya memperoleh seluruh dunia jika bersamaan dengan itu raga ini lenyap.Â
Cukuplah hari ini. Apa yang belum selesai, kita lanjutkan besok. Mungkin hati ini tidak puas sebab rasa sesal karena belum mampu memanfaatkan waktu dengan baik. Tapi, rasa sesal ini adalah motivasi untuk hari esok. Semoga waktu yang kita terima, kita pergunakan sebaik mungkin.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H