Siapakah mereka sehingga bisa menjanjikan surga bagi para simpatisan tersebut? Bukankah Allah sajalah yang berkuasa tentang akhir dari hidup manusia karena manusia adalah ciptaan-Nya?
Semoga tidak ada lagi korban dari pencucian otak para pelaku teroris. ZA adalah salah satu korban yang tanpa sadar telah diperdaya oleh para teroris untuk melancarkan harapan mereka.
Tidak ada satu pun agama yang mengajarkan tentang kebencian bahkan jika sampai membunuh sesamanya. Agama selalu menawarkan jalan kepada Allah dan Allah itu adalah kasih.Â
Oleh karena itu, sebagai orang yang percaya kepada-Nya, kasih adalah hukum yang harus dijalankan dalam kehidupan setiap hari bukan membenci atau membunuh.
Selain itu, kasih Allah itu bersifat universal. Kepada yang baik dan yang jahat, sinar matahari tetap Ia curahkan, kehidupan tetap ia anugerahkan. Oleh karena itu, sebagai orang yang percaya kepada-Nya, mestinya kita pun mengasihi semua orang tanpa pandang bulu.
Semoga tidak ada lagi yang menjadi korban pencucian otak pelaku teroris. Mari menjadikan pengalaman yang dialami oleh ZA sebagai pelajaran bahwa menjadi teroris adalah tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama apa pun di dunia ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H