Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cinta Itu Dilakukan Bukan Sekadar Dikatakan

17 Maret 2021   09:17 Diperbarui: 17 Maret 2021   09:58 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta itu dilakukan bukan sekedar dikatakan. Demikianlah isi status whatsapp dari salah seorang sahabat saya pagi ini. Lama saya merenung untuk membuat balasan atau komentar atasnya. Lalu saya membuat komentar demikian: "Ampun bang jago", sambil memberi striker tanda tertawa terbahak-bahak.

Saya sadar bahwa barangkali komentarku tersebut tidak "nyambung" dengan isi statusnya. Namun dengan komentar demikian saya ingin menunjukkan bahwa saya kagum dan tertunduk membaca isi status WA-nya tersebut.

"Cinta itu dilakukan bukan sekedar dikatakan". Pernyataan itu segera membawa saya pada ingatan akan pernyataan yang berbunyi demikian, "Jangan omong doang, buktikan dong" atau NATO (No action talk only). Dengan demikian saya pun menjadi mengerti maksud dari isi status WA-nya tersebut bahwa cinta itu harus dibuktikan dalam perbuatan bukan hanya tinggal dalam perkataan belaka.

Bukti bahwa kita mencintai seseorang ialah kita akan berusaha agar orang yang kita cintai itu merasa bahagia, dan itu tidak cukup dengan kata-kata belaka apalagi gombalan yang hanya menghadirkan kesenangan sesaat. Untuk membuat orang yang kita cintai itu bahagia haruslah lahir dari perbuatan kita terhadapnya, dan dalam hal ini perkataan bukanlah perbuatan.

Contoh yang paling nyata ialah kasih sayang orang tua terhadap kita. Bukti bahwa mereka benar-benar mengasihi kita ialah jerih lelah yang mereka lakukan setiap saat. Itu mereka lakukan agar kita bisa makan, minum dan berpakaian lengkap, agar kita bisa bersekolah menempuh cita-cita, agar kita hidup layak sebagai seorang manusia dan singkatnya agar kita bisa hidup bahagia di dunia ini.

Mereka tidak perlu mengatakan kalau mereka cinta kepada kita. Orang tua ku jarang mengatakan bahwa mereka cinta kepada ku, namun saat saya membutuhkan sesuatu mereka selalu siap membantu. Itulah bukti cinta mereka terhadapku, yang terungkap bukan dari perkataan melainkan perbuatan.

Sama halnya dengan cinta muda-mudi. Jika kita hanya bisa mengatakan, "I love you" kepada pasangan kita, namun tidak pernah mengajaknya jalan-jalan, maka cinta kita itu patut diragukan. Memang tidak selalu cinta itu diungkapkan lewat jalan-jalan, namun sering terjadi bahwa jalan bersama adalah momen terbaik untuk mengalami kedekatan yang lebih dari sekedar perkataan cinta. Jadi bukan tentang jalan-jalannya yang penting, melainkan kebersamaan dan kedekatannya yang membuat pasangan kita itu merasa yakin kalau kita mencintai mereka.

Contoh lain yang lebih luas ialah saat kita melihat orang kelaparan di pinggir jalan. Mungkin saat melihatnya hati kita pun segera iba dan merasa kasihan kepadanya. Namun rasa kasihan itu tidak akan berarti apa-apa terhadapnya. Dia tidak akan menjadi kenyang hanya dengan rasa iba kita terhadapnya. Yang dia butuhkan ialah uluran tangan kita dengan memberinya makanan atau membantunya mendapatkan hidup layak. Itulah cinta, yang bisa dirasakan dalam perbuatan dan bukan sekedar kata-kata belaka.

Selamat pagi dan selamat mengungkapkan cinta kepada siapa saja yang kita jumpai hari ini. Bukan sekedar mengatakan kepada mereka kalau kita cinta tetapi juga menyatakannya dalam perbuatan-perbuatan kita. Itulah cinta sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun