Setiap dari kita pasti pernah mendapat banyak tugas dalam satu hari. Itu bisa terjadi karena kita menunda-nunda waktu untuk menyelesaikannya, atau pun karena secara tiba-tiba pimpinan kita meminta kita untuk mengerjakannya.Â
Lalu apa yang harus kita lakukan? Apakah kita hanya mengeluh saja sambil menyesali perbuatan kita yang menunda-nunda? Apakah kita akan menolak sebagian tugas dari pimpinan sambil mengatakan bahwa kita tidak akan sanggup melakukannya? Atau segera mengerjakannya satu persatu-satu dimulai dari hal yang paling mudah?
Hari ini, 03 Maret 2021, saya mendapat tiga tugas sekaligus. Dan di hari ini juga, saya berhasil menyelesaikannya. Ketiga tugas itu ialah membuat notulen rapat yang berlangsung kemarin malam, membuat data vaksinasi dari komunitas kami dan membuat laporan keuangan tentang biaya perobatan salah seorang saudara kami.
Ketiga tugas itu datang bersamaan. Pagi hari, ketika kami sedang sarapan, Bapak komunitas kami meminta saya untuk membuat data vaksinasi dan harus diserahkan paling lama pukul 12.00 WIB. Karena itu ketika mendapat tugas itu, saya pun segera meminta para saudara di komunitas untuk mengirimkan foto KTPnya masing-masing.
Sehabis sarapan, saat hendak mengerjakan tugas tersebut, ada satu tugas dari sekretariat. Saya diminta untuk membuat notulensi pertemuan yang terjadi kemarin malam. Sebenarnya seluruh isi notulen itu telah tercatat dalam buku notulensi.Â
Namun pihak sekretariat meminta saya untuk mengetiknya dan mengirimkan kepada mereka untuk dijadikan sebagai bahan laporan kepada pihak yayasan. Akhirnya saya pun menyetujuinya dan berjanji akan menyerahkannya pada jam masuk kantor sore hari.
Ketika kedua tugas itu datang kepadaku, saya pun diminta oleh bendahara komunitas untuk membuat laporan keuangan atas biaya perobatan dari salah seorang saudara kami. Itu datang saat saya baru saja mendapatkan tugas dari sekretariat. Oleh karena itu, di pagi hari itu juga, saya mendapat tiga tugas sekaligus.
Akhirnya tanpa pikir panjang dan tanpa diskusi dengan pemberi tugas, saya pun segera mengerjakan tugas-tugas tersebut. Saya mengawalinya dengan mengerjakan tugas yang paling mudah yaitu membuat data vaksinasi komunitas kami. Tugas ini tergolong mudah karena saya hanya memasukkan semua data dari para saudara di komunitas. Untuk tugas ini, saya membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam.
Ketika tugas membuat data vaksinasi selesai, saya beristirahat sejenak kurang lebih 10 menit. Saya tidak ingin merasa diburu-buru pekerjaan karena saya khawatir hasilnya akan kurang maksimal. Waktu istirahat itu saya isi dengan berjalan-jalan sejenak di kebun untuk membuat mata dan pikiran kembali segar. Sebagai orang yang sudah menggunakan kaca mata dengan minus 3,0, mata saya cepat lelah kalau bekerja di depan komputer.
Setelah merasa segar, saya pun segera mengerjakan tugas yang kedua, yang sedikit lebih berat dari tugas yang pertama. Tugas itu ialah membuat laporan keuangan. Sebenarnya dibandingkan dengan tugas yang ketiga, tugas membuat laporan keuangan ini tergolong lebih mudah karena saya hanya memasukkan daftar biaya yang keluar dan masuk selama perobatan saudara kami. Untuk tugas ini saya menghabiskan waktu selama kurang lebih 1 jam 30 menit. Setelah itu saya pergi ke dapur untuk membuat teh.
Sambil membuat teh, saya pun melakukan gerakan peregangan, dari otot leher, tangan hingga pinggang. Waktu untuk itu saya gunakan selama 15 menit.
Setelah badan kembali segar, saya pun meneruskan tugas yang ketiga yaitu merumuskan notulensi pertemuan. Untuk perumusan ini, saya membutuhkan beberapa data tambahan untuk menyesuaikannya dengan data yang ada di dalam buku notulen. Jadi untuk tugas ini saya membutuhkan waktu selama kurang lebih 3 jam.
Sekitar sepuluh menit sebelum jam makan siang, notulen itu selesai saya ketik. Namun karena jam kantor sudah tutup, maka saya pun tidak menyerahkannya segera kepada pihak sekretariat. Saya menunggu jam kantor buka di sore hari yaitu pada pukul 15.00 WIB dan itu sesuai dengan janji saya kepada mereka.
Dari pengalaman hari ini saya belajar satu hal tentang cara terbaik untuk menyelesaikan tugas yang menumpuk. Cara itu ialah dengan mengerjakannya segera.Â
Terkadang, terlalu banyak pertimbangan yang muncul dalam pikiran seperti mengeluh dan mengatakan diri tidak mampu, acap kali justru membuang-buang waktu yang ada bagi kita untuk menyelesaikannya padahal kita diberi waktu yang terbatas.Â
Dengan mengerjakannya segera, kita akan memperoleh energi positif di dalam diri, dan sebenarnya itulah yang kita butuhkan saat kita berada pada situasi tersebut. Energi itu berupa dorongan atau pun semangat yang membangun konsentrasi pikiran kita terhadap tugas yang akan kita kerjakan.
Selain dengan mengerjakannya secara langsung, kita pun harus memilah tugas mana yang lebih mudah dari antara tugas-tugas yang kita terima sekalipun seluruhnya tergolong ke dalam tugas yang tidak mudah.Â
Dengan melakukan pemilahan demikian, kita sedang membiarkan diri kita bekerja sesuai dengan proses yang ia butuhkan, yaitu dari yang paling mudah kepada hal yang paling sulit. Jika kita mulai dari hal yang paling sulit ada dua kemungkinan yang bisa terjadi.Â
Pertama kita segera putus asa ketika merasa buntu di tengah proses pengerjaannya, dan kedua, kita segera menganggap remeh akan tugas-tugas yang lainnya dan itu bisa menumbuhkan niat untuk menunda pengerjaannya.
Oleh karena itu, saat mendapat banyak tugas, hal yang perlu dilakukan ialah dengan segera mengerjakannya. Hanya dengan mengerjakannyalah maka tugas-tugas itu bisa selesai. Sikap mengeluh dan merasa diri tidak mampu tidak menyelesaikan apa-apa, bahkan bisa berakibat buruk pada diri kita.
Syukur kepada Tuhan atas pengalaman yang kualami hari ini. Pengalaman ini membuat saya lebih berani untuk siap sedia menerima setiap tugas yang diberikan kepadaku.
Tugas yang menumpuk tidak bisa dihindari, namun kita bisa menyikapinya. Dan sikap yang baik untuk itu ialah segera mengerjakannya, dimulai dari tugas yang paling mudah.Â
Namun penting juga untuk diingat, bahwa sekalipun kita sedang diburu tugas, kita tidak boleh lupa untuk mengambil waktu sejenak beristirahat agar tubuh kita mampu mengerjakannya hingga selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H