Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Inkonsistensi dalam Menulis bisa Berakibat Sulitnya Menemukan Inspirasi Menulis

2 Maret 2021   22:34 Diperbarui: 2 Maret 2021   23:25 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Beberapa hari terakhir ini, saya belum menulis satu artikel pun untuk dimuat di Kompasiana. Hal itu menjadi masalah bagiku karena melanggar niat pribadi yang sudah saya tetapkan sebelumnya yaitu menulis minimal satu artikel setiap harinya.

Selama beberapa hari itu juga, saat satu artikel pun tidak bisa saya tulis, ada perasaan gelisah di dalam hati. Ada keinginan dalam diri untuk menulis, namun entah mengapa, saat hendak melakukannya, tidak ada satu inspirasi pun yang keluar. 

Saat hendak mengulangi semua perjalanan hidup selama satu hari dan berharap agar menemukan satu inspirasi untuk menulis, namun yang muncul ialah suatu anggapan yang menyatakan bahwa pengalaman itu bersifat biasa-biasa saja. Karena sifatnya biasa-biasa saja, dan tidak ada yang istimewa, maka semangat untuk menuangkannya ke dalam tulisan pun tidak ada.

Begitulah seterusnya yang terjadi hingga saat artikel ini saya tulis. Sebenarnya, artikel ini pun tidaklah didasari oleh suatu inspirasi yang istimewa, sebagaimana yang telah kusyaratkan sebagai sebuah inspirasi untuk menulis. 

Namun karena sudah beberapa hari belakangan ini tidak ada satu artikel pun yang saya muat di Kompasiana, maka saya berusaha "memaksa diri" untuk membuat satu artikel. Saya beranggapan bahwa inilah saatnya untuk memutus kealpaan dalam menulis.

Saya menyadari apa yang sedang terjadi dalam diri saya, terkait dengan menulis ini. Kesulitan dalam menemukan inspirasi setiap kali hendak menulis terjadi karena selama ini saya tidak menjaga konsistensi dalam menulis. Konsistensi itu terkait dengan waktu untuk menulis.

Umumnya artikel saya itu berangkat dari kisah pengalaman hidup sehari-hari dan itu sangat menyenangkan, karena sambil mengulangi kembali apa yang telah kita alami dalam satu harinya, kita juga bisa mengoreksi diri jika di dalamnya kita telah berbuat kesalahan sehingga ke depannya kita bisa menjadi lebih baik lagi.

Tulisan tentang pengalaman ini saya buat di malam hari. Malam hari menjadi waktu yang tepat karena malam adalah penutup waktu untuk satu hari. Pada saat itu, heningnya malam membantu kita masuk ke dalam diri kita sendiri untuk menemukan kembali apa yang telah kita alami selama satu hari yang akan berlalu.

Namun adakalanya menulis itu saya lakukan di pagi hari. Itu terjadi karena pada malam itu, saya kehabisan waktu dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan lain seperti menonton, bermain gadget dan ngobrol sampai larut malam. Akhirnya, ketika masuk ke kamar, badan pun lelah dan rasa ngantuk lebih besar dorongannya dari pada rasa untuk menulis.

Godaan lain yang muncul juga saat itu ialah perkataan dalam diri yang mengatakan bahwa "masih ada waktu esok, untuk apa memaksa diri malam ini." Padahal paginya, saya sudah disuguhi oleh beberapa rutinitas bersama yang wajib hukumnya untuk dilakukan.

Akibatnya ialah, saya selalu merasa kesulitan saat hendak membuat satu artikel, entah itu di malam hari atau pun di pagi hari. Di malam hari, terlebih saat setelah lelah menghabiskan waktu dengan hal-hal lain, maka rasa untuk menulis pun hilang sambil berharap agar bisa menebusnya pada pagi harinya. 

Namun saat pagi menjelang, waktu untuk pribadi ku pun sangat sedikit dan itu membuat saya harus pasrah untuk tidak menulis satu artikel. Dan ketika hal itu menjadi kebiasaan, maka setiap kali saya hendak menulis, selalu saja saya kesulitan untuk menemukan inspirasi, atau sekalipun saya paksakan untuk menulis, maka hasilnya pun "ala kadarnya saja".

Semoga pengalaman inkonsistensi ini membuat saya sadar betapa pentingnya menjaga konsistensi dalam menulis. Jika saya telah memilih malam hari sebagai waktu untuk menulis, berhubung topiknya diambil dari pengalaman sehari-hari, maka saya pun harus setia mewujudkannya. Itu juga mewajibkan saya untuk lebih cermat mengatur waktu di malam hari agar baik waktu bersama maupun waktu pribadi tidak saling berebutan.

Saya menyukai kegiatan menulis di Kompasiana. Selain sebagai latihan untuk mengembangkan diri dalam dunia tulis menulis, Kompasiana juga bisa menjadi semacam diari yang akan menampung setiap pengalaman hidup yang kualami. 

Dengan demikian, saya berkembang dalam dua hal. Pertama, saya berkembang dalam dunia tulis menulis. Dan kedua, saya berkembang menjadi pribadi yang baik setelah memberi koreksi atas pengalaman yang baru saja kualami. Namun untuk bisa sampai pada perkembangan di dua hal itu, saya perlu konsisten melakukannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun