Pada malam ini, 14 Februari 2021, kami merayakan ulang tahun kelahiran salah seorang saudara kami di komunitas. Sudah hal biasa bagi kami untuk melakukannya sebagai bentuk partisipasi dalam rasa syukur dari orang yang berulang tahun.
Perayaannya cukup sederhana. Hanya dihadiri oleh kami sekomunitas.
Sebenarnya, ada beberapa orang yang ingin hadir dalam perayaan itu karena kebetulan saudara kami yang berulang tahun itu adalah dosen di salah satu sekolah tinggi di kota Gunungsitoli ini.
Mereka itu adalah para rekan dosen, para mahasiswa beliau dan para kenalan lainnya. Namun mereka hanya mengirimkan kado saat sebelum acara kami mulai, dan setelah kado diberi, mereka segera pulang. Sungguh suatu perayaan yang sangat sederhana.
Kami membeli sebuah kue tar yang berukuran sedang. Di atas kue itu kami tuliskan ucapan selamat ulang tahun.
Oleh karena perayaannya digabung dengan makan malam, maka menu makan malamnya pun sedikit berbeda dari menu biasanya. Kami memasak ayam dengan masakan khas Batak Toba, yaitu manuk napinadar. Itu terjadi karena saudara kami yang berulang tahun itu berasal dari suku Batak Toba. Marganya ialah Sinaga.
Setelah menyanyikan lagu selamat ulang tahun beserta hal-hal yang terkait di dalamnya, seperti peniupan lilin, pemotongan kue dan pembagian kue, kami melanjutkan acara makan malam.
Oleh karena sistem pengambilan makanannya ialah prasmanan, yang tentunya membutuhkan antri, maka yang berulang tahun mendapatkan giliran yang pertama untuk mengambil makanan. Setelah itu disusul oleh bapak komunitas. Dan untuk antrian selanjutnya diberi kebebasan. Kami berjumlah 9 orang.
Acara makan malam berlangsung cukup lama dari pada yang biasanya. Itu karena momen ulang tahun dan juga menunya yang sangat nikmat. Dibutuhkan penghayatan saat menikmatinya agar momen bahagia dan syukur malam itu bisa dirasakan.
Kami makan malam selama satu jam. Setelah itu kami lanjutkan dengan acara penyampaian ucapan selamat ulang tahun dari beberapa anggota komunitas dan juga kesan-kesan dari yang berulang tahun.
Dalam acara penyampaian ucapan selamat ulang tahun itu, ada seorang saudara yang membacakan sebuah puisi. Saudara kami yang satu ini memang terkenal dengan jiwa puitisnya.
Beliau sering membacakan puisi hasil karya sendiri dalam beberapa kegiatan bersama di komunitas, seperti rekreasi komunitas bulanan dan juga acara ulang tahun seperti yang terjadi malam ini.
Ada juga saudara yang menyumbangkan sebuah lagu, meskipun bukan karangan sendiri. Saya sendiri bertindak sebagai pengatur acara pada malam itu.
Setelah acara penyampaian ucapan selamat ulang tahun selesai dilakukan, acara berlanjut kepada ucapan kesan-kesan dari yang berulang tahun.
Saudara kami itu mengatakan bahwa ia sangat menikmati acara ulang tahun yang kami rayakan bersama pada malam itu. Situasinya memang berbeda dari perayaan tahun-tahun sebelumnya saat covid-19 belum menyerang negeri kita ini. Namun menurut beliau, acara malam itu tidak mengurangi rasa syukurnya kepada Tuhan yang telah senantiasa menjaga dan membimbingnya hingga saat ini. "Sederhana, namun hikmat", demikian kata saudara itu.
Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada bapak komunitas yang telah merancang perayaan ulang tahun dengan protokol kesehatan covid-19. "Kita harus senantiasa menjaga diri dari penularan covid-19 yang kita tidak tahu dari mana saja datangnya, dan karena kita tidak tahu, maka kita perlu berjaga-jaga", tambahnya untuk mengomentari perayaan pada malam itu.
Acara malam itu kami mulai dari pukul 19.00 WIB dan berakhir pada pukul 21.00 WIB. Kami tidak ingin menciptakan suasana yang barangkali akan mengganggu para tetangga yang berdekatan dengan kami. Untuk itu, sebelum malam semakin larut, kami pun segera mengakhiri acara malam itu. Dan sebelum kami "bubar", kami meminta kepada yang berulang tahun untuk memimpin kami dalam doa.
Sungguh suatu perayaan yang sederhana namun penuh hikmat. Kami mengerti bahwa inti dari perayaan itu ialah rasa syukur kepada Tuhan atas hari ulang tahun. Dan bentuk pengungkapannya tidak selalu harus meriah, terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda saat ini. Yang penting ialah, kami mampu mengambil bagian dalam rasa syukur itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H