Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Mencari Pelaku Banjir

10 Februari 2021   13:46 Diperbarui: 10 Februari 2021   14:28 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hei, banjir datang, banjir datang. Di mana? Di mana-mana, hampir di seluruh daerah di negara kita.

Seperti yang sudah-sudah, kita harus bergotong-royong membantu para korban.

Sebenarnya, jika ada korban, berarti ada pelaku. Kalau begitu sambil membantu korban, kita harus temukan pelakunya juga agar tidak ada lagi korban untuk waktu selanjutnya. Tetapi siapa?

Mereka disebut sebagai korban banjir. Jika kita menyebut korban pembunuhan berarti ada pelaku pembunuhan. Oleh karena itu, jika ada korban banjir berarti ada pelaku banjir. 

Tapi, bukankah banjir adalah benda mati yang bergerak seturut hukum alam. Kalau hujan turun, lalu selokan penuh dengan sampah dan tidak ada pohon-pohon yang menahannya, maka akan ada genangan besar di sekitar kita, dan itulah banjir. 

Jika demikian, banjir bukanlah pelaku terhadap korban banjir tetapi akibat dari suatu keadaan yang diciptakan untuk ia alami dengan sendirinya. 

Kalau begitu, pertanyaan yang paling tepat ialah siapa pencipta situasi itu? 

Hm,, sebenarnya jika kita tanya, pasti tidak ada yang mau ngaku. Karena itu marilah kita kenali bersama apa kriteria dari pencipta situasi itu, sehingga kita pun bisa tahu barangkali kita termasuk di dalamnya. Dengan demikian, saat banjir melanda kita tidak segera saling mempersalahkan, tetapi saling mengoreksi tentang apa yang sudah kita perbuat terhadap lingkungan sekitar kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun