Kami mulai berpisah saat beliau kuliah dan saya SMA (Sekolah Menengah Atas). Yang membuat kami jarang bertemu lagi ialah aturan pembinaan yang kuterima saat SMA dan bahkan hingga kini. Dalam aturan itu saya memiliki jatah liburan sekali dalam dua tahun, dan jatah itu jatuh pada saat abang saya tidak memiliki jatah liburan. Ada kerinduan yang besar di dalam hati untuk bertemu dengannya, tetapi saya percaya semua akan indah pada waktunya.
Saya juga sangat bahagia melihat ekspresi ketiga adik saya. Dua dari mereka sedang kuliah dan yang satu lagi mengajar di Pangkal Pinang bersama dengan abang saya. Untuk kedua adik saya yang sedang kuliah, saya menjanjikan akan menyisihkan sedikit uang saku ku untuk mereka, dan mereka sangat bergembira menyambutnya. Rasa gembira mereka juga bertambah besar ketika abang dan adik ku yang sudah bekerja turut dalam isi janji ku tersebut.
Sungguh suatu kebahagiaan yang luar biasa yang bisa kualami pada malam itu. Kami melakukan obrolan video itu selama 3 jam lebih sampai paket data dari adek saya hampir habis, dan anehnya kami malah mengejeknya sambil memperlihatkan uang tukaran dua ribu rupiah kepadanya. Kami memutup obrolan itu dengan doa bersama.
Terima kasih selimpah-limpahnya kepada Tuhan atas pengalaman malam itu. Semoga Tuhan berkenan akan harapan kami bahwa kelak kami akan bertemu secara bersama-sama dalam waktu yang tepat. Kebetulan abang saya dalam tahun ini akan menikah. Semoga tidak ada hal yang menghalangi kami untuk bisa turut hadir dalam acara bahagia tersebut.
Terima kasih.
