Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Santo Andreas Rasul: Pengantar kepada Tuhan

30 November 2020   12:15 Diperbarui: 30 November 2020   12:41 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap 30 November, Gereja Katolik merayakan Pesta Santo Andreas Rasul. Keterangan tentang rasul ini hanya didapat dalam Kitab Suci. Dia adalah saudara Rasul Petrus dan bersama dengan dua orang lainnya, Yakobus, anak Zebedeus dan Yohanes Saudaranya, merupakan murid pertama dari Tuhan Yesus. Hal ini bisa dilihat dari Injil Matius 4:18-22, Markus 1:16-20, Lukas 5:1-11 dan Yohanes 1:35-42.

Kisah panggilannya menjadi murid Tuhan terjadi di Danau Genezaret, yang ada di Galilea. Ia adalah seorang penjala ikan dan oleh Yesus ia dijadikan sebagai penjala manusia (lihat Matius 4:19).

Ternyata, panggilannya sebagai penjala manusia ia tunjukkan lewat tindakannya yang mengantar orang kepada Tuhan. Orang pertama yang ia antar kepada Tuhan ialah saudaranya sendiri, Simon.

Andreaslah yang memberi tahukan kepada Simon bahwa mereka telah melihat dan bertemu dengan Tuhan yang disebut sebagai Mesias. Tidak hanya memberitahukan, tetapi Santo Andreas juga mengajaknya untuk bertemu dengan Tuhan. Dan saat Tuhan melihat Simon, Ia berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas, yang artinya Petrus", (Yohanes 1:42).

Sejak bertemu dengan Yesus, Simon Petrus mendapat tugas baru dari Tuhan yaitu sebagai batu karang, tempat Yesus mendirikan Jemaat-Nya di atasnya (lihat Matius 16:18). Berkat Andreas Rasul, Simon Petrus menemukan jalan dan hidup baru di dalam Tuhan.

Selain Santo Petrus, Santo Andreas juga membawa seorang anak yang memiliki lima roti dan dua ikan kepada Yesus. Berkat lima roti dan dua ikan tersebut, orang banyak yang jumlahnya sekitar 5.000 orang laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak, bisa makan sampai kenyang, bahkan mendapatkan sisanya sebanyak 12 bakul (lihat Yohanes 6:5-9). 

Melalui peristiwa itu Santo Andreas Rasul berhasil memenuhi tugas dari Yesus yaitu memberi makan orang banyak yang berbondong-bondong mengikuti mereka. Saat itu Yesus bersabda kepada para murid-Nya: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan" (Matius 14:16).

Orang ketiga yang dibawa oleh Santo Andreas Rasul kepada Tuhan ialah orang-orang Yunani. Awalnya orang-orang Yunani tersebut meminta kepada Filipus Rasul untuk membawa mereka kepada Yesus. Mereka ingin bertemu dengan Yesus. Lalu Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas, dan bersama-sama dengan dia mereka membawa orang-orang Yunani tersebut bertemu dengan Yesus (lihat Yohanes 12:20-22).

Dari ketiga peristiwa itu, Santo Debe menyebut Andreas sebagai "Pengantar kepada Tuhan". Berkat dirinya, banyak orang yang bertemu dengan Tuhan.

Dari kisah Santo Andreas Rasul tersebut kita bisa mengerti bahwa tugas kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan ialah menjadi pengantar orang-orang kepada Tuhan. Bukan pertama-pertama bahwa kita mengajak mereka untuk menganut apa yang kita percayai, namun membantu mereka mengenal dan mengalami Tuhan dalam hidup mereka.

Cara yang bisa kita lakukan untuk mengantar orang-orang yang ada di sekitar kita kepada Tuhan ialah dengan membuat mereka merasa dicintai dan dikasihi. Karena itu, tindakan pertama yang harus kita lakukan ialah mengasihi mereka.

Jika Santo Andreas Rasul membawa Simon Petrus, seorang anak yang membawa lima roti dan dua ikan, serta orang-orang Yunani kepada Tuhan secara langsung, maka kita pun bisa melakukannya secara tidak langsung lewat kesaksian hidup kita sehari-hari. Hidup itu ialah hidup yang penuh dengan kasih dan sayang sebab Allah itu adalah Kasih dan setiap orang yang mengasihi lahir dari Allah dan mengenal Allah (lihat 1 Yohanes 4:7).

Oleh karena itu, melalui Pesta Santo Andreas Rasul, marilah membina hidup dalam kasih kepada sesama yang ada di sekitar kita. Itulah kesaksian hidup yang sejati kalau kita benar-benar mengenal Allah. Dan semoga lewat kasih yang kita tampakkan tersebut orang-orang yang berada di sekitar kita mengerti dan mengalami Allah dalam hidup mereka. Dengan demikian kita pun telah mengantar mereka kepada Allah. 

Diolah dari Nicolaas Martinus Sheiders. Orang Kudus Sepanjang Tahun. Jakarta: Obor, 2011.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun