Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menikmati Kelegaan Setelah Isolasi Mandiri

26 November 2020   22:46 Diperbarui: 26 November 2020   23:17 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehari setelah isolasi mandiri, saya merasakan hal yang sangat menyenangkan, yaitu turut bergabung bersama dengan saudara-saudara sekomunitas. Hal itu menjadi sangat menyenangkan karena ada kelegaan di dalam hati yang selama ini kutahan karena isolasi mandiri. Jujur, tidak ada yang lebih menyenangkan selain bisa hidup bersama di dalam suatu persaudaraan.

Hari pertama setelah isolasi saya buka dengan sesuatu yang sangat rohani, yaitu membaca Injil dan menjadi pelayan altar dalam Perayaan Ekaristi pagi. Awalnya saya merasa gugup karena sudah dua minggu tidak mengikuti Perayaan Ekaristi. Selain itu, saya juga gugup karena selama dua minggu, saya tidak bertemu dengan orang-orang yang ada di sekitar komunitas ku, yang juga selalu hadir dalam Perayaan Ekaristi bersama kami.

Namun rasa gugup itu terobati saat semua orang yang bertemu dengan saya mengucapkan selamat atas berakhirnya masa isolasi yang kujalani.

Setelah Perayaan Ekaristi, saya juga tidak segan-segan bergabung untuk sarapan bersama, bahkan saya datang lebih dahulu dari saudara-saudara lainnya. Namun saat itu saya tetap menggunakan masker ketika masuk ke ruang makan, untuk pelan-pelan memperlihatkan diri ke hadapan saudara-saudara sekomunitas kalau saya tetap dalam keadaan sehat.

Saya juga yang membuat doa makan pada saat itu, karena pikirku doa yang baik adalah doa yang diucapkan oleh orang yang hatinya dipenuhi rasa syukur. Di dalam doa itu, saya memohon kepada Tuhan untuk memberkati makanan yang akan kami santap, dan menyisipkan rasa syukurku yang tak terkira karena bisa kembali bergabung dengan saudara-saudara di komunitas ku.

Ketika doa selesai, saudara-saudara sekomunitas dengan kompak mengucapkan selamat bergabung kepadaku dan itu sungguh sesuatu yang sangat mengharukan.

Sepanjang hari itu saya sungguh merasa bersemangat mengikuti kegiatan dalam komunitas. Saya hadir di kantor dan mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawab saya. Rekan-rekan sekantor turut bahagia menyambut kehadiran ku.

Sore harinya saya melaksanakan apa yang menjadi kesukaan saya yaitu jalan santai mengitari pantai di taman kota. Saya melakukannya bersama dengan dua orang sahabat saya yang selama ini juga menjadi teman saya setiap kali jalan sore. Sungguh, keindahan senja di hari itu sangat mempesona jiwa ku.

Tidak lupa, kami berhenti sejenak menikmati keindahan pantai sambil membeli martabak telur yang menjadi makanan kesukaan kami setiap kali melakukan jalan sore di tempat itu.

Itulah sederet pengalaman yang saya alami setelah berakhirnya masa isolasi mandiri saya. Dalam pengalaman itu saya berkata dalam hati "sungguh menyenangkan hidup sehat itu. Semua keindahan dunia di sekitar bisa kita nikmati tanpa ada halangan sedikit pun. Semuanya masuk begitu saja dan menghiasi hati dan jiwa kita."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun