Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rani dan Tanggung Jawabnya sebagai Anak Sulung

24 November 2020   20:18 Diperbarui: 24 November 2020   20:39 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu kami pamit dan tidak lupa saya berterima kasih atas pelayanan mereka yang luar biasa. Saya kira, siapa pun yang berkunjung ke warung mereka akan merasa nyaman. Itu terbukti dari banyaknya pengunjung yang datang malam itu. 

Itulah kisah perjumpaan saya dengan Rani. Sejauh perkenalan singkat kami, nama lengkapnya ialah Rani The. Ayahnya seorang Cina dan ibunya Nias. Ia bersekolah di salah satu Sekolah Menengah Negeri di daerah itu, sementara saudari-saudarinya masih SD.

Perjumpaan dengan Rani membuat saya mengerti tentang arti dari seorang anak sulung. Anak sulung memiliki hak dan kewajiban yang istimewa dibandingkan dengan saudara-saudara lainnya. Tanggung jawabnya lebih besar dan karena itu perjuangan yang harus diberikan pun tentu lebih besar.

Saya yakin kalau Rani tidak pernah menyesal dilahirkan sebagai yang sulung di antara saudari-saudarinya. Dia mengerti bahwa itu semua adalah kesempatan baginya untuk bisa bertumbuh sebagai pribadi yang mandiri dan bertanggungjawab. Bersama dengan ibunya, ia menjadi tulang punggung bagi keluarga mereka.

Dia sadar, bahwa sebagai anak pertama, dia memikul tanggung jawab atas saudari-saudarinya. Ia juga bertanggungjawab untuk membantu ibunya dalam menjalankan bisnis yang telah dimulai oleh almarhum ayahnya. Itulah mengapa dia begitu sibuk melayani para pengunjung di warung mereka.

Saya berharap semoga Rani bersama dengan ibu dan saudari-saudarinya berhasil menjalankan usaha yang ditinggalkan oleh almarhum ayahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun