Saya memiliki keyakinan bahwa niat awal yang ditentukan saat hati sedang baik adalah sesuatu harus diwujudkan. Itulah pedoman atau dasar untuk menjatuhkan pilihan saat kita sedang berada dalam pencobaan. Oleh karena itu, dalam hidup ini, teguh pada apa yang telah diniatkan sebelumnya adalah sesuatu yang penting karena menyangkut pilihan-pilihan hidup yang harus kita ambil setiap saat dalam hidup kita.
Berakhir pada Rasa Syukur
Pagi itu, setelah berhasil memilih untuk segera bangun, hati saya diliputi rasa syukur. Sejak itu saya mengerti bahwa apa yang telah kupilih adalah sesuatu yang baik.
Jika seandainya saya memilih untuk kembali tidur meskipun hanya 10 menit lagi, bisa jadi rasa ngantukku akan hilang, namun akan ada rasa menyesal di dalam diriku karena telah mengingkari niat baik yang telah kutentukan sebelumnya. Selain itu, pilihan untuk kembali tidur bisa jadi membuat saya tidur lebih lama lagi dan akhirnya saya pun terlambat untuk memulai rutinitas harianku. Itulah konsekuensi yang akan saya alami jika saja saya memilih untuk kembali tidur.
Rasa syukur selalu mengandaikan bahwa kita bahagia dengan apa yang telah kita pilh meskipun ada hal yang telah kita korbankan saat itu. Namun, meskipun demikian, kita harus ingat bahwa bahagia adalah tujuan dari hidup kita. Oleh karena itu bahagia harus selalu diwujudkan dan syarat pertama untuk mengalaminya ialah hati penuh syukur.
Itulah pengalaman discernment yang saya alami pagi itu. Meskipun demikian, saya sadar bahwa setiap saat adalah pengalaman discernment bagiku, yaitu suatu usaha untuk memenangkan roh baik dalam diri ku.
Semoga bermanfaat dan selamat berdiscernment.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H