Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah TOP di Pulau Nias (Bagian 13)

2 November 2020   19:24 Diperbarui: 2 November 2020   19:33 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Barangkali karena berada di pegunungan, mereka jarang bertemu dengan orang-orang luar. Dan sekalipun mereka bertemu, bahasa Nias selalu menjadi bahasa percakapan mereka.

Selain itu, di tempat itu pun tidak ada listrik dan Televisi yang membuat mereka tidak pernah sama sekali mendengar bahasa Indonesia. Itulah menjadi penyebab mengapa mereka tidak mengerti bahasa Indonesia yang saya gunakan, meskipun itu kata yang sangat umum bagi orang Nias pada umumnya yaitu Natal.

Setibanya di Paroki, saya menceritakan pengalaman ku saat memberi sapaan kepada ibu itu. Mereka tertawa. Ternyata mereka juga pernah mengalami hal yang sama saat berkunjung ke tempat itu. Sungguh suatu pengalaman yang menarik bagi ku.

Refleksi Pribadi

Saya bersyukur karena diberi kesempatan untuk berkunjung ke stasi tersebut. Yang menarik ialah bahwa di tempat itu, umatnya tidak tahu bahasa Indonesia sama sekali. Akibatnya, saya pun berjuang menyampaikan Sabda Tuhan kepada mereka dengan segala keterbatasan bahasa Nias ku.

Situasi itu membuat saya berharap kepada Tuhan agar membantu mereka dalam memahami apa yang saya sampaikan saat saya berbicara tentang sabda-Nya kepada mereka. Dan sebenarnya, saya berharap agar Tuhan sendirilah yang langsung berbicara kepada mereka tentang apa yang Ia kehendaki untuk mereka lakukan di dalam hidup mereka.

Sungguh suatu pengalaman perjumpaan yang menarik dan sekaligus menyadarkan ku akan segala keterbatasan yang ku miliki di hadapan Tuhan yang memanggil ku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun