Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Top di Pulau Nias (Bagian 5)

24 Oktober 2020   22:55 Diperbarui: 24 Oktober 2020   23:00 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar afo (dok.pri) 

Selain itu, ia pun memberi saran kepadaku agar saat hendak makan afo, saya membuang biji pinang yang ada di dalam afo itu karena itulah yang membuang kepala pusing sampai saat saya sudah terbiasa untuk monganga.

Setelah mencoba saran yang diberikannya, maka perlahan-lahan saya mulai mampu menikmati bagaimana rasanya monganga itu. Kepalaku tidak lagi pusing dan saya merasa sangat bahagia saat itu karena dengan demikian saya berhasil menghormati mereka dengan mampu menerima tanda hormat yang mereka berikan kepadaku.

Refleksi Pribadi

Afo merupakan sarana khas bagi masyarakat Nias untuk menghormati sesamanya. Dengan afo tersebut mereka saling memberi dan menerima rasa hormat. Itulah pelajaran yang bisa kupahami dari afo tersebut, bahwa hidup manusia akan menjadi damai jika mereka mau saling menghormati. Tidak saja menuntut untuk dihormati tetapi juga mau menghormati.

Saat saya belajar memakan afo, sebenarnya saya sedang belajar untuk menghormati mereka. Saat itu saya yakin bahwa Tuhan pun sedang mengajari saya tentang cara menjalin relasi harmonis kepada sesama yang ada di sekitar ku.

Siapa pun mereka dan di mana pun kita berada, jika kita menunjukkan sikap hormat maka kita tidak akan mengalami kesulitan untuk berelasi dengan mereka. Bahkan, kita pun akan mudah menemukan keluarga dan sahabat baru pada saat itu. Itu jika kita telah mampu menghormati orang yang ada di sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun