Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah TOP di Pulau Nias (Bagian 3)

22 Oktober 2020   10:53 Diperbarui: 22 Oktober 2020   11:03 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tong Penampungan air hujan (dokpri) 

Alasan mengapa kami tidak menggunakan air galon ialah karena di tempat itu tidak ada yang menjualnya. Jika kita ingin membelinya, maka kita harus pergi ke kota dan itu memakan waktu yang lama. Dari pada repot dengan itu, maka kami mengupayakan air minum sendiri dengan menggunakan air hujan. Dan kami berdoa agar kemarau panjang jangan pernah terjadi agar ketersediaan air minum kami terjamin, juga air di kamar mandi kami.

Refleksi pribadi

Hujan adalah berkat Tuhan yang nyata bagi kami. Dia menjadi air minum mineral dan membantu pelaksanaan urusan pribadi kami setiap hari. Saya merasa, dalam dialah Tuhan membantu kami dalam menjalankan pelayanan kepada Umat Allah. Dan karena itulah, tidak ada alasan lagi bagi kami untuk tidak bersyukur kepada Tuhan setiap kali kami dilimpahi air bersih berkat hujan yang Ia turunkan ke atas bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun