Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Dia yang Sangat Kami Kasihi Telah Tiada

17 September 2020   22:19 Diperbarui: 17 September 2020   22:30 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang harus kupikirkan
Itu telah terjadi
Segala harapan dan upaya terasa sia-sia
Bahkan saat doa pun dirasa tidak berdaya

Tapi itu yang terjadi dan kami harus menerimanya
Mungkin sedih dan protes masuk akal untuk diungkapkan
Tetapi kepada siapa?
Kepada Tuhan?

Tidak ada gunanya protes
Tuhan lebih berdaulat dalam hidup ini
Ia pemilik kehidupan juga penaruh cinta dalam hati manusia
Itulah mengapa kami sedih saat dia yang sangat kami kasihi telah tiada

Sekali lagi kami hanya bisa berkata: “Biarlah kehendak-Mu yang terjadi ya Tuhan”
Itulah nada kepasrahan
Yang keluar dari isi iman
Untuk membentengi hati dan perasaan kami
Kalau sesungguhnya kami ini lemah

Tuhan, terima kasih telah menghadirkan ayah dalam hidup kami
Dari dia kami mengenal Engkau
Dan kini ia kembali kepada-Mu
Terimalah dia dalam segala Kebaikan Hati-Mu
Yang pernah ia ajarkan kepada kami
Bahwa Engkau tidak pernah ingkar janji
Kepada setiap insan yang percaya kepada-Mu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun