Setiap orang pasti ingin dihargai. Keinginan ini bukan tanpa alasan. Rasa ingin untuk dihargai tumbuh dari martabat kita sebagai manusia dan itu sifatnya kodrati.
Namun sebagaimana kita memiliki alasan untuk dihargai oleh orang lain maka kita pun harus memiliki suatu hal yang layak untuk dihargai orang lain. Bukan semata-mata karena martabat kita sebagai manusia tetapi juga karena tingkah laku kita di hadapan mereka.
Setiap orang pasti setuju untuk menaruh rasa hormat yang tinggi bagi orang yang hidupnya sangat baik dan berintegritas. Sebaliknya jika ada orang yang hidupnya tidak mencerminkan kebaikan dan integritas maka orang lain yang memandangnya pun terkadang enggan untuk menaruh hormat terhadapnya, terlepas dari rasa hormat akan martabat kemanusiaannya.
Baca juga: "Hari Intelektual Sedunia" Ditandai dengan Tidak Dihargainya Karya Anak Bangsa
Oleh karena itu saat ada dari kita yang merasa diri tidak dihargai oleh orang lain baiklah jika kita mulai bertanya pada diri kita sendiri mengapa orang lain tidak menghargai kita.Â
Jawabannya ada dua. Pertama, apakah itu hanya sekedar perasaan kita saja bahwa kita merasa tidak dihargai dan kedua, kita tidak memilki sesuatu yang mengundang orang lain untuk menghargai kita selain karena kita adalah manusia.
Bagi saya pribadi, saat ada orang yang merasa diri tidak dihargai, hendaknya itu menjadi dorongan tersendiri baginya untuk berefleksi tentang keadaan dirinya di hadapan orang lain.Â
Baca juga: Cara Mengatasi Masalah Pendapat yang tidak dihargai
Bukan hendak bermaksud agar kita selalu tampil sebagaimana yang diinginkan oleh orang lain tetapi apakah penampilan kita memang baik adanya dan mengundang orang lain untuk menghargai kita.
Saat kita merasa bahwa orang lain tidak menghargai kita maka kita tidak perlu cepat-cepat untuk marah atau berontak. Boleh jadi mereka memang adil memperlakukan kita demikian karena cara hidup kita tidak baik di hadapan mereka.Â
Kita juga tidak boleh segera mengambil jalan untuk memusuhi mereka karena sebenarnya itulah bentuk perhatian mereka terhadap kita. Mereka melihat bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam diri kita, apakah itu sikap kita, cara bicara kita, sifat kita dan bagian-bagian lainnya dari hidup kita.Â
Baca juga: Tentang Pembakaran Karangan Bunga dan Tidak Dihargainya Pendapat
Dan pada saat itulah mereka hendak memberi kita suatu peringatan bahwa kita sedang berada dalam keadaan yang tidak baik dan mereka sangat ingin agar kita segera berbalik dan memperbaiki diri.
Tidak bisa dipungkiri bahwa hakikat kita sebagai makhluk sosial mengajak atau bahkan menuntut kita untuk bisa menjalin relasi yang baik dengan orang yang ada di sekitar kita.Â
Relasi itu penting bukan saja bagi mereka tetapi juga bagi diri kita sendiri. Dan saat kita merasa ada sesuatu yang tidak beres dalam relasi tersebut itu pertanda bahwa kita perlu menarik diri sebentar untuk masuk kekedalaman diri kita sendiri. Di sana kita bebas bertanya: "Baikkah hidupku bagi orang-orang yang ada di sekitarku?"
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H