Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Kemerdekaan: Abdi-Mengabdi dalam Cinta Kasih

17 Agustus 2020   22:12 Diperbarui: 17 Agustus 2020   22:39 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi: merayakan HUT RI ke-75 di Panti Asuhan Dorkas Fodo Gunungsitoli

Memang kita tidak bisa mengharapkan agar orang lain bisa menjadi seperti yang kita inginkan. Namun sesungguhnya ada sikap yang tepat saat kita berjalan dalam hidup bersama dengan orang lain, yaitu saling mengabdi dalam cinta kasih.

Saling mengabdi berarti berpikir untuk lebih dahulu melayani dari pada dilayani, berpikir untuk lebih dahulu menghormati dari pada dihormati, berpikir untuk lebih dahulu membantu dari pada dibantu, dan berpikir untuk lebih dahulu memberi diri kepada sesama dari pada mengusahakan kepentingan diri sendiri.

Dalam cinta kasih berarti, semua perbuatan yang kita lakukan didasari oleh cinta, baik itu kepada Allah juga kepada sesama. Itulah wujud perbuatan dari iman yang kita miliki. Saat kita berusaha mencintai Allah dalam hati kita maka harusnya dengan sendirinya kita pun mencintai sesama yang ada di sekitar kita. Karena sesungguhnya Allah yang tidak terlihat nampak dalam diri sesama kita, dan kalau kita juga mengasihi mereka maka kita pun telah mengasihi Allah.

Meski dalam situasi yang terus-menerus berjuang melawan penjajahan dari dalam diri sendiri, kita bersyukur dan bisa bercermin dari perjuangan para pahlawan yang masih hadir dan optimistis untuk membangun bangsa. 

Kita tidak bisa menutup mata bahwa dari sekian banyak pelanggaran yang terjadi dari kalangan pemerintah, namun ada juga dari mereka yang terus berjuang mempertahankan kebaikan bersama. 

Kita tidak bisa menutup mata, saat semua orang apatis dengan kekacauan yang diakibatkan oleh virus corona, namun masih banyak juga pihak yang terus merelakan diri berjerih payah merawat yang sakit dan menguburkan yang mati. Dan masih banyak lagi pihak-pihak yang dengan caranya sendiri berjuang untuk membangun bangsa kita menjadi bangsa yang lebih baik.

Hari Ulang Tahun kemerdekaan negera kita yang ke-75 tahun ini hendaknya menjadi motivasi tersendiri bagi kita untuk menjadi pahlawan di masa kini. 

Berusaha untuk membela kebaikan dan kebenaran adalah sikap utamanya sementara kerendahan hati untuk mau mengabdi satu sama lain dalam cinta kasih adalah wujudnya. Kebenaran dan kebaikan harus selalu dijunjung tinggi dan untuk menjunjungnya kita perlukan kasih sebagai penggeraknya. Salam kemerdekaan.

Merdeka......

Merdeka......

Merdeka......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun