Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penyakit di Hadapan Kelemahan Manusia

24 Juli 2020   21:42 Diperbarui: 24 Juli 2020   21:30 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lukanya mulai berbau

Hampir tak seorang pun bisa tahan dengan baunya

Tubuhnya juga mulai kaku

Menambah keparahan dari sakit yang luarbiasa itu

Dia hanya bisa meringis kesakitan

Tanpa tahu apa yang harus kita perbuat untuk membantunya

Dia juga tidak tahu harus berkata apa tentang apa yang dia rasakan

Tetapi semua yang melihatnya mengerti

Betapa dashyat penderitaan yang ia alami

Kita hanya bisa berdoa

Mohon belas kasih Allah tanpa tahu apa yang dikehendaki oleh Allah untuk peristiwa itu

Inilah saat di mana semuanya diarahkan kepada kepasrahan

berlutut dan bungkam

kalau hati boleh bertanya

mengapa ada peristiwa seperti ini? 

mengapa pula ia yang harus mengalami

mungkinkah itu upah dosanya

saat kita semua percaya bahwa Allah itu maha baik 

Mungkin adalah lebih baik berharap agar semuanya diakhiri

Meski itu harus berpulang kepada Sang Khalik

Sampai kapan harus begini? 

Semoga tidak sampai merontokkan imannya akan Allah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun