Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Berbuat Baik Vs Tidak Berbuat Jahat

8 Juli 2020   22:41 Diperbarui: 8 Juli 2020   22:39 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mana yang lebih mulia: berbuat baik atau tidak berbuat jahat? Mungkin pertanyaan ini membuat kita bertanya: "Loh, bukankah itu sama-sama baik?". Ya saya juga setuju karena itu pertanyaan yang saya ajukan ialah mana yang lebih mulia.

Sekilas, keduanya memiliki maknanya yang sama yaitu baik. Namun kalau kita perhatikan secara lebih mendalam ternyata keduanya berbeda. Mereka berbeda dari sudut pandang kualitas baiknya.

Seorang guru rohani pernah berkata demikian: "Jika kamu tidak bisa berbuat baik maka jangan berbuat jahat". Itu berarti, sekiranya kita tidak bisa berbuat baik janganlah berbuat jahat.

Berbuat baik itu kualitasnya jauh lebih baik dibandingkan dengan tidak berbuat jahat. Tidak berbuat jahat levelnya masih biasa atau menurut bahasa sehari-hari: "cukup-cukup makan". Sementara berbuat baik itu jauh melampauinya.

Tidak berbuat jahat itu bertahan pada rasa cukup untuk tidak mengganggu orang lain atau tidak mengusik hidup orang lain. "Selagi saya tidak mengganggu orang lain mengapa saya peduli", itulah yang sering kita ucapkan jika kita lebih memilih untuk tidak berbuat jahat dari pada berbuat baik.

Sementara berbuat baik itu ialah suatu perbuatan memberi diri untuk menjadikan sesama dan lingkungan kita menjadi lebih baik, menjadikan sesama dan lingkungan kita semakin tinggi kualitas baiknya. Hal sederhana yang bisa kita lakukan ialah; memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, menjaga agar lingkungan tetap bersih, memberi dukungan dan semangat kepada teman kita yang sedang jatuh atau yang sedang patah semangat, memaafkan teman yang bersalah terhadap kita, dan masih banyak lagi.

Berbuat baik itu membutuhkan suatu pengorbanan dari diri kita sendiri karena kita bukan saja peduli dengan keadaan diri kita sendiri tetapi juga keadaan sesama dan lingkungan kita. Ada kebaikan yang lebih yang kita buat dari pada sekedar tidak berbuat jahat.

Teman-teman, Tuhan meminta kita agar tidak hanya bertahan pada perbuatan untuk tidak berbuat jahat saja tetapi juga harus berbuat baik. Kita diminta untuk peduli, bukan saja kepada diri kita sendiri tetapi juga peduli kepada sesama yang ada di sekitar kita. Kita diminta untuk berbagi kebaikan kepada sesama karena kita pada dasarnya adalah makhluk pencinta. 

Cinta itu hakikatnya keluar dan tidak bertahan pada diri sendiri. Karena itu kita diminta untuk tidak hanya bertahan pada sejauh keadaan kita baik tetapi juga kita mesti keluar untuk membuat sesama kita baik keadaannya.

Selamat memilih: bukan memilih antara berbuat baik atau tidak berbuat jahat tetapi langsung memilih untuk berbuat baik karena dengan demikian kita telah merangkul keduanya, yaitu berbuat baik yang pasti tidak berbuat jahat.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun