Beberapa minggu ini saya rasa para penipu sangat senang untuk menghampiri saya. Setelah kejadian E-Cash kali ini saya dicoba untuk di tipu salah satu Oknum Marketing Kartu Kredit bank Permata. Dengan modus mengaku sebagai salah satu Analist kartu Kredit dari bank Permata. Siapa yang tidak akan tergiur untuk melakukan Apply kartu keredit melalui oknum tersebut atau lebih tepatnya seorang yang mengaku sebagai analis bank permata namun hanya seorang penipu.Â
Walaupun basic saya adalah Kurikulum dan Teknologi Pendidikan namun jiwa untuk wirausaha tetap masih ada, akhirnya saya memutuskan untuk usaha kecil-kecilan saja dulu sambil tetap bekerja seperti biasa. Saya memilih kartu kredit sebagai tempat modal usaha, walaupun sudah mempuyai satu kartu kredit namun saya merasa bahwa limitnya kurang akhirnya saya memutuskan untuk menambahkan satu kartu kredit lagi sebagai modal usaha. Teman saya menyarankan, sebaiknya cari bank swasta saja karena mereka tidak terlalu ketat. Kebetulan daerah saya sekarang belum banyak bank Swastanya, akhirnya saya mencoba mencari marketing kartu kredit  tersebut secara online di Sosial media. Ternyata marketing kertu kredit di social media sangat banyak Mulai dari Bank A sampai Z bank nasional sampai internasional. Bahkan sampai ada yang manawarkan 100 approve dengan Limit yang besar. Tapi saya bukanya tak tergoda sama marketing tersebut untuk mengajukan kartu kredit kepada mereka hanya saja yang saya cari bukan kartu kredit paltinium cukum silver atau gold saja karena saya tahu kemampuan saya. Akhirnya saya menyeleksi beberapa marketing untuk saya ajukan sebagai tempat untuk memasukkan aplikasi kartu kredit saya. Walaupun sudah di seleksi teryata ada saja oknum yang lolos dari seleksi saya
Waktu saya chatingan dengan penipu ini dia mengaku sebagai Analist Kartu Kredit Bank Permata . Disinilah saya merasa curiga kenapa ada seorang Analist pergi mencari nasabah karena malahan mereka yang harusnya menyeleksi aplikasi saya. Penipu ini memberikan syarat kepada saya untuk membuka rekening bank permata Pusat jika ingin aplikasi saya di approve. Saya mengatakan bahwa saya tidak punya namun dia langsung menawarkan diri untuk membantu dan membuatkanya TABUNGAN bank permata  dalam lima menit  hanya bermodalkan KTP saya  tanpa tatap muka dan di hari libur, sebenarnya saya sudah ingin memutuskan komunikasi namun karena saya menghargai si penipu maka saya mebiarkan dia untuk melancarkan aksinya sampai selesai. Akhinya sekitar lima menit kemudian dia menghubungi saya bahwa tabungan saya sudah selesai dia buat dan bisa saya buktikan dengan cara mentransfer uang. Sayapun sekali lagi mencoba untuk melakukan transfer ke rekening tersebut dan terkejutnya saya rekening tersebut memang atas nama saya. Namun  di depanya terdapat ISIDOKU, jadi rekening yang dimaksud penipu ini adalah salah satu produk e-money dari bank permata.
Sepertinya Kecanggihan system perbangkan menjadi ladang subur bagi mereka yang ingin berbuat jahat seperti kejadian diatas  mungkin saja akan banyak orang yang akan percaya bahwa mereka analis dari bank permata dan bersedia mentrasfer uang karena percaya akan power penipu tersebut yang dapat membuat rekening dengan cepat. Sekali lagi saya hanya bisa mengatakan bahwa kita harus aware dalam perkembangan jaman dan jangan sekali kali melakukan transfer ke rekening/e-money walaupun itu atas nama kita sendiri karena rekening/e-money tersebut berada di bawah penguasaan si penipu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H