Mohon tunggu...
Dedy Eka Priyanto Ph.D
Dedy Eka Priyanto Ph.D Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Bekerja sebagai konsultan di salah satu big 4 accounting firm dan saat ini tinggal di Tokyo. Senang berbagi pengalaman lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Update Covid-19 di Jepang (5 April)

5 April 2020   05:37 Diperbarui: 5 April 2020   07:24 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu hasil survey yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia (sumber : Kementerian Tenaga Kerja Jepang)


Kondisi terkini Tokyo

Kemarin (4 April), Tokyo mencatat pertambahan pasien baru positif covid-19 tertinggi dan pertama kalinya menembus angka 100, tepatnya 118 orang. 70% diantaranya belum diketahui rute transmisinya. Total pasien positif di Tokyo menjadi 891 orang.

Menanggapi hal diatas, gubernur Tokyo menyatakan bahwa sistem kesehatan di Tokyo masih terjaga akhir pekan ini. Sesuai dengan rekomendasi Kementerian Tenaga Kerja Jepang, pasien dengan gejala ringan mulai diisolasi di hotel/tempat penginapan.

Pemerintah Tokyo sebelumnya berencana menyewa 1 gedung hotel untuk isolasi pasien gejala ringan. Akan disiagakan juga dokter dan perawat di hotel tersebut untuk melihat perkembangan kondisi pasien.

Di lain pihak, Japan Foundation berinisiatif untuk menyiapkan 1,200 hospital bed di Odaiba dan 9,000 hospital bed di tsukuba, sehingga total 10,000 hospital bed untuk pasien gejala ringan. Untuk odaiba, diperkirakan akan selesai akhir april.

Seandainya pemerintah pusat mengumumkan kondisi darurat untuk kota Tokyo, gubernur Tokyo juga menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil.

Dalam kondisi darurat, pemerintah daerah bisa meminta/memerintahkan untuk menutup tempat hiburan, restoran/izakaya (tempat minum-minum) dan bidang usaha lainnya. Sedangkan yang menyangkut kebutuhan dasar warga seperti transportasi umum, supermarket/convenience store, bank, toko obat tidak termasuk dalam pembatasan ini.

Warga dihimbau secara tegas untuk tidak keluar rumah, kecuali untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti berobat atau belanja kebutuhan sehari-hari. Namun, seandainya ada yang melanggar baik individu atau perusahaan, pemerintah tidak bisa menghukumnya.

Bantuan tunai dari pemerintah

Pemerintah dan partai berkuasa, jimintou, sepakat untuk memberikan bantuan tunai langsung 300 ribu yen (45 juta rupiah) per keluarga kepada keluarga yang mengalami penurunan pendapat pada tingkat tertentu akibat dampak covid-19.

Angka 300 ribu yen ini lebih besar daripada rencana pemerintah sebelumnya yaitu maksimal 200 ribu yen/keluarga.

Kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk orang Jepang namun juga untuk orang asing yang tinggal di Jepang. Namun, untuk mendapatkannya harus melaporkan diri ke pemerintah daerah setempat.

Saat ini pemerintah Jepang sedang menggodok lebih detail teknisnya dan ditargetkan mendapat persetujuan dari parlemen akhir bulan ini.

Selain itu, partai pendukung pemerintah, kouminto, juga mengusulkan agar pemerintah menambah tunjungan untuk anak (10,000 yen/anak) dan berlaku untuk semua keluarga.

Penambahan Produksi Obat Avigan
Pemerintah Jepang mendukung pertambahan produksi obat avigan di dalam negeri dan menargetkan bisa menstock 3 kali lipat dari tahun sebelumnya untuk 2 juta orang.

Untuk penyembuhan influenza dibutuhkan membutuhkan 40 tablet avigan/orang, sedangkan covid-19 dibutuhkan 120 tablet avigan/orang.

Selama ini, Fujifilm Toyama Chemical (anak perusahaan Fujifilm Holdings) memberikan license kepada perusahaan china untuk memproduksi obat avigan. Seandainya produksinya pindah ke Jepang, pemerintah akan menanggung 2/3 biaya yang diperlukan.

Saat ini sudah ada permintaaan obat avigan dari 30 negara melalui jalur diplomasi, salah satiny Jerman yang berminat membeli dalam jumlah besar.

Hasil Survey Pencegahan Covid-19

Kementerian tenaga kerja Jepang bekerja sama dengan LINE, telah melakukan survey online terkait kondisi kesehatan warga Jepang, khususnya pengguna applikasi Line, dan partisipasi warga dalam pencegahan penularan covid-19. Survey diselengarakan dari tanggal 31 Maret - 1 April dan total lebih dari 24 juta orang berpartisipasi di survey tersebut.

Terkait dengan tindakan yang dilakukan oleh warga Jepang agar terhindar dari covid-19, hasil survey (lihat gambar bawah) menunjukkan bahwa yang paling banyak dilakukan adalah mencuci tangan dan kumur-kumur (85.6%), diikuti memakai masker (74.4%).

Namun anjuran pemerintah tentang "No 3 mitsu", kelihatannya belum optimal. Salah satu indikatornya, hanya 33% yang menghindari bicara jarak dekat dengan orang lain. Ditambah lagi, yang melakukan telework/WFH masih sangat sedikit, hanya 5.6%.

Survey akan dilakukan kembali pada tanggal 5-6 April.


Jumlah pasien covid-19

Dalam 2 hari ini, tingkat pertambahan pasien positif covid-19 berada di atas 300 orang. Kemarin (4) tercatat 304 pasien baru di seluruh Jepang, sehingga total jumlah pasien positif covid-19 mencapai 3350 orang. Jumlah ini diluar data pasien yang tertular di kapal pesiar diamond princess.

Dalam 3-4 hari, 1000 orang lebih terkonfirmasi positif covid-19 di Jepang.

Di kota besar seperti Tokyo dan Osaka, mengalami kenaikan pasien tertinggi hingga saat ini dan mayoritas tidak diketahui rute penyebarannya. Pasien berusia dibawah 40 tahun juga mengalami kenaikan tajam di kota besar.

Menurut anggota tim pakar penanggulangan kluster Kementerian Tenaga Kerja Jepang, Prof Nishiura, himbauan untuk tidak keluar di rumah saat ini tidaklah cukup menurunkan jumlah pasien.

Berdasarkan simulasi tim pakar, bila interaksi sosial antar manusia dikurangi hingga 80% seperti yang dilakukan di negara Eropa, puncak pertambahan jumlah pasien di Jepang yang diprediksi mencapai 1000 orang/hari bisa ditekan.

Presentase kematian akibat corona di Jepang saat ini (4 April) sebesar 2.3%, sedangkan presentase kesembuhan mencapai 29%.

Grafik jumlah pasien covid-19 di Jepang per 4 April (sumber : covid19japan.com)
Grafik jumlah pasien covid-19 di Jepang per 4 April (sumber : covid19japan.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun