Mohon tunggu...
Dedy Eka Priyanto Ph.D
Dedy Eka Priyanto Ph.D Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Bekerja sebagai konsultan di salah satu big 4 accounting firm dan saat ini tinggal di Tokyo. Senang berbagi pengalaman lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Update Terbaru Covid-19 di Jepang (31 Maret)

31 Maret 2020   05:47 Diperbarui: 31 Maret 2020   05:45 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Konferensi Press Gubernur Tokyo
Kemarin malam (30), Gubernur Tokyo bersama tim penanggulangan kluster kementerian tenaga kerja, mendadak menyelenggarakan konferensi press. Point yang disampaikan sbb :

Hasil analisis tim penanggulangan kluster,  menemukan bahwa pasien yang sebelumnya tidak diketahui rute penularannya, kebanyakan terjadi di bar, izakaya yang beroperasi tengah malam hingga dini hari.

Untuk itu, Gubernur mengingatkan kembali pentingnya menjauhi tempat yang tertutup, padat orang dan berbicara dalam jarak dekat seperti izakaya.

Gubernur juga meminta anak-anak muda untuk menghindari live house, karaoke, sedangkan yang senior diminta untuk tidak ke bar, izakaya, night club.

Dalam menangani pasien covid-19 di Tokyo, pemerintah sudah menyiapkan 500 hospital bed di RS khusus infeksi. Kedepan bekerjasama dengan Ikatan Dokter Tokyo termasuk RS swasta/umum, ditargetkan total 4000 hospital bed akan tersedia.

Jumlah pasien di Tokyo saat ini tidak dalam kondisi over shoot atau kenaikan drastis.

Pasien baru positif covid-19 di Tokyo hari ini berjumlah 13 orang, jauh lebih sedikit dibanding kemarin (68 orang). Pasien baru dari kluster infeksi yang terjadi di RS umum Eiji dilaporkan tidak ada. Walaupun turun drastis, pemerintah meminta warga Tokyo untuk terus waspada.

2. Ventilator tanpa listrik

Seiring dengan kenaikan drastis pasien covid-19, negara yang mengalami overshoot, seperti AS, Eropa kekurangan pasokan jumlah ventilator.

Ventilator adalah alat yang diperlukan untuk mensupply oksigen ke tubuh pasien. Umumnya pasien covid dengan gejala berat akan mengalami sulit bernapas, sehingga memerlukan bantuan ventilator untuk bernapas.

Pemerintah Jepang sendiri sudah mengamankan 4000 ventilator dan meminta produsen lokal untuk meningkatkan produksinya.

Ditengah keterbatasan jumlah ventilator, tim peneliti dari Universitas Hiroshima menggratiskan data gambar 3d ventilator yang bisa dibuat dengan teknologi 3D printer.

Awalnya teknologi ini dikembangkan untuk digunakan aplikasi ruang angkasa, namun banyak permintaan agar bisa digunakan di ventilator dari pihak RS luar negeri.

Bagian ventilator yang dikembangkan dipasang diantara pipa untuk saluran pernapasan dan tabung gas oksigen, kemudian memanfaatkan pegas di bagian dalam untuk menyalurkan oksigen ke pasien tanpa perlu listrik.

Demo penggunaan alatnya bisa dilihat di link berikut.

3. Kebijakan perbatasan yang semakin ketat

Pemerintah Jepang akan mengambil kebijakan untuk menolak orang asing yang berasal dari Amerika, korea selatan, china dan sebagian besar negara Eropa untuk masuk ke Jepang. Tidak menutup kemungkinan Negara Asean dalam waktu dekat ini.

Sebelumnya, kemenlu Jepang juga telah menaikkan level peringatan bahaya dari 2 menjadi 3 untuk Amerika kemarin (30). Sedangkan negara ASEAN termasuk Indonesia, berada di level 2.

4. Jumlah pasien covid-19

Jumlah pasien baru positif covid-19 masih terus bertambah, namun tingkat kenaikannya lebih sedikit dibanding hari sebelumnya.

Kemarin tercatat 63 pasien positif baru, jauh berkurang dibanding 2 hari belakangan yang mencapai diatas 160 orang. Sehingga jumlah total pasien positif covid saat ini adalah 1909 orang.

Di Fukuoka dilaporkan anak berusia 1 tahun positif covid-19, menunjukkan penyebaran virus tidak mengenal usia.

Hingga saat ini bila dimasukkan juga data pasien dari kapal pesiar diamond cruise, presentase korban jiwa akibat covid-19 di Jepang sebesar 2.7%, sedangkan pasien yang sembuh mencapai 38%.

dok.istimewa
dok.istimewa

Semoga bermanfaat

Sumber :
Nikkei.com
NHK news
Asahi.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun