Menjelang pergantian tahun 2020, publik khususnya di tanah air, ramai membicarakan sebuah video yang memberitakan perilaku turis asal Indonesia yang menyebabkan shinkansen ke arah Tokyo terlambat 10 menit.
Video tersebut pertama kali disebarkan oleh akun facebook kucing putih. Di video tersebut terekam beberapa orang yang sedang berfoto di area ujung/kepala shinkansen sedang berhenti. Terlihat juga, beberapa orang di antaranya memegang pagar pembatas yang memang kurang pantas dan cukup berbahaya.
Tak lama setelah itu, terdengar bunyi klakson yang cukup keras dari masinis shinkansen, membuat mereka menjauh dari pagar. Setelah itu, shinkansen melanjutkan perjalanannya kembali.
Lewat postingannya, akun kucing putih mengklaim bahwa tindakan turis tersebut membuat shinkansen yang menuju ke Tokyo terlambat 10 menit semua. Video tersebut direkam pada tanggal 31 Desember 2019.
Dari video dan postingan akun tersebut, kemudian dijadikan referensi  oleh banyak media tanah air seperti detik, liputan6, dan banyak lagi, untuk dijadikan berita yang ramai didiskusikan.
Namun apakah benar, shinkansen terlambat gara-gara tindakan turis tersebut? Kok rasanya terlalu rentan keamanan Shinkansen  bila hanya hal kecil seperti itu bisa menyebabkan keterlambatan cukup lama.
Info Keterlambatan Shinkansen
Jepang memang memiliki sistem perkeretaan mungkin terbaik di dunia, dan informasi terkait keterlambatan bisa diakses oleh publik beserta penyebabnya.
Untuk shinkansen yang menghubungkan Tokyo-Hakata, bisa mengecek info keterlambatan shinkansen (bahasa Jepang) pada link ini.
Pertama terjadi pada pukul 7:03 dimana shinkansen nozomi no 106 terdengar suara ketidaknormalan dari dalam kereta ketika dalam perjalanan. Proses pengecekan kereta dan jalur kereta membuat, shinkansen (Nozomi 95) menuju ke Hakata terlambat. Karena keterlambatan ini ketika shinkansen sedang berjalan, sehingga tidak terkait dengan video tersebut.