Mohon tunggu...
Dedi Damarjati
Dedi Damarjati Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang buruh yang tinggal di ujung timur Indonesia. Bekerja di http://www.damarjaticomputer.com sebagai tukang service harian.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fenomena Tahun Politik : SBY - 2004 dan Jokowi - 2014

2 Agustus 2013   20:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:42 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SBY 2004 dan Jokowi 2014

Euforia Jokowi ternyata sudah menjadi candu bagi publik akhir-akhir ini. Setiap menit, detik, media menyajikan berita tentang Jokowi, mata dan telinga pemirsa dan pendengar seakan terhipnotis dengan kata “Jokowi”. Konsentrasi dengan cepat beralih pada sajian berita yang memberitakan tentang Jokowi. Entah apapun yang diberitakan tentang Jokowi, sungguh menjadi menarik bagi publik. Baik yang respek dengan berbagai gebrakan yang dilakukan Jokowi, maupun mereka yang mencibir.

Sungguh fenomenal memang...

Sama halnya yang terjadi pada pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2004 ketika (Presiden) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi idola publik dengan kesantunan dan kewibawaan beliau. Publik begitu terhipnotis dengan apapun yang dilakukan Pak SBY. Blowup media sungguh menjadikan SBY sosok yang di idam-idamkan untuk menjadi pemimpin masa depan Indonesia.

Fenomena tahun politik yang senantiasa berulang dan seakan menjadi makanan pokok menjelang pemilihan presiden.

Jokowi yang bersahaja, merakyat, kalem tapi tegas, menjadi dambaan publik saat ini untuk menjadi Presiden Indonesia. Harapan publik begitu besar akan hadirnya pemimpin yang benar-benar menjadi pengayom masyarakat.


Kestabilan ekonomi, kemakmuran, toleransi budaya dan agama, sungguh menjadi magnet harapan publik terhadap sosok Jokowi yang saat ini sedang dielu-elukan.

Kadar dan sengkarut politik praktis yang berhembus antar partai politik saat ini seakan hanya menjadi bumbu tambahan semata. Publik sudah terlanjur mengkultuskan bahwa HANYA sosok Jokowi-lah yang pantas menjadi presiden RI tahun 2014. Menafikan sosok anak bangsa lain yang juga di gadang-gadang untuk maju dalam pemilihan presiden mendatang.


Jokowi sedang menjadi sentra politik kekinian, menjadi simbol pemerintahan yang merakyat, mendobrak keangkeran penguasa yang semena-mena ditampuk kekuasaan.

Kita tunggu saja, mata publik akan semakin terbuka, akankah harapan yang begitu besar menjadi angan-angan saja atau benar-benar akan terwujud.

Kita tunggu saja...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun