Mohon tunggu...
dedi setiadi
dedi setiadi Mohon Tunggu... -

kemarin sekarang esok hari adalah pegangan pijakan dan harapan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Watak Masyarakat Ortodok

22 Februari 2013   10:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:53 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kami hidup dan belajar semua tentang kehidupan di sini di desa nan sedikit ramai dengan kegiatan masyarakat setiap hari sebagai petani dan buruh,
masyarakat disini religius dalam berbicara tapi ortodok dalam berfikir,
kereligiusan masyarakat sangat kental karena di sini bertebaran para mantan pencari ilmu agama baik di pesantren luar daerah maupun dalam daerah,berlomba mengibarkan bendera keharumannya,sehingga tidak kaget lagi dengan adanya perdebatan paham yang sebenarnya sama sama menvnjukan ilmunya,tapi tetaplah indah karena tak ada dialog fisik disini.
Tapi pemikiran ortodox dísini juga tak kalah menarik,ketika dlm menyelesaikan suatu masalah,semua terkadang condong membela hubungan darah meski dalam posisi salah,,menutup nutupi aib keluarga tapi semangat membongkar aib orang lain. yang paling bodoh adalah lebih mempercayai orang dewasa bodoh dari pada remaja pintar,efeknya mebentuk jarak komunikasi antara pemuda dan orang tua.
wasalam r

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun