Mohon tunggu...
Dedi Mursadi
Dedi Mursadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PBSI FIP UMJ

Mahasiswa dan Aktivis yang kebetulan bisa menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perpustakaan Digital di Masa Depan

10 Januari 2023   23:50 Diperbarui: 10 Januari 2023   23:50 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era saat ini cukup banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia. Terlebih permasalahan di bidang Pendidikan. Pada era globalisasi seperti masa sekarang ini ternyata masih sangat rendah kualitas SDM. Maka bentuk perupayaan untuk meningkatkan kualitas SDM yaitu dengan mengembangkan minat baca, sehingga menjadi sebuah kebiasaan yang rutin dilaksanakan. Dari hal itu, tentu peran Perpustakaan sangat dibutuhkan  sebagai pemusatan kegiatan dalam mengembangkan minat baca dan membangun pembiasaan dalam membaca. Perpustakaan memiliki peran dan tanggung jawab yang cukup besar terhadap peningkatan dan pengembangan minat membaca. Hal ini dilatari oleh peran dan fungsi perpustakaan sebagai pusar pengembangan dalam minat baca.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam pengembangan minat serta kegemaran dalam membaca adalah dengan melakukan distribusi buku. Adanya Perpustakaan itu bertujuan untuk memberikan bantuan bahan pustaka yang dibutuhkan dan diperlukan oleh pemakai. Buku merupakan syarat yang dibutuhkan untuk pengembangan program serta pengembangan minat dan kegemaran untuk membaca. Anak-anak di Sekolah-sekolah tentunya belum banyak yang mengenal teknologi informasi; mereka belum memahami fungsi dari arti sebuah buku. Padahal buku dapat memberikan tempat tersendiri bagi perkembangan anak-anak di Sekolah. Maka hal inilah yang menjadi implikasi pada maraknya industri pada perbukuan yang ada di Indonesia sacara khusus serta perbukuan secara global.

Pada umumnya Perpustakaan tidak hanya menjadi sebuah wadah untuk taman baca saja. Melainkan banyak sekali kegunaan yang bisa kita rasakan. Seperti halnya Perpustakaan Nasional. Di dalam Perpustakaan Nasional tidak hanya terdapat buku-buku saja, melainkan kita bisa melihat berbagai kebudayaan yang ada diseluruh pelosok Nusantara. Mulai dari kebudayaan Batak, Sunda, Betawi dan Minangkabau. Semua lengkap ada di dalam Perpusnas untuk kebutuhan masyaraakat Indonesia yang ingin mencari informasi dan menambah wawasan.

Lebih spesifik bahkan perpustakaan mempunyai tingkatannya masing-masing. Ada Perpustakaan Sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Kemudian ada Perpustakaan Daerah. Mulai dari Desa, Kecamatan, Kota/kabupaten, Provinsi dan Perpustakaan Nasional seperti yang sudah dijelaskan di atas. Dan Perpustakaan Instansi pemerintah seperti, DPR, MPR, DPD dan lembaga pemerintah yang lainnya. Hal itu dilakukan karena memang Perpustakaan sangat penting sebagai tempat atau wadah untuk berbagai informasi dan kebudayaan yang ada di daerahnya masing-masing. Maka, jangan sampai kita memandang Perpustakaan sesuatu yang kaku dan hanya fokus untuk baca-baca saja. Dengan disedikan taman bermain, ruang kebudayaan, maka ini bisa mengubah stigma masyarakat bahwa Perpustakaan itu sangat menyenangkan dan fleksibel ketika masuk ke dalamnya.

Pada era informasi saat ini, terknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan di masa globalisasi. Oleh karenanya, setiap Institusi dan termasuk Perpustakaan sendiri saling berlomba-lomba untuk mewujudkan Information and Commnucation Tecnology (ICT), yaitu untuk mewujudkan dan memberdayakan SDM yang berbasis pengetahuan supaya dapat bersaing di era globalisasi sekarang ini.

Seiring terus berkembangnya ICT, akhirnya dapat menciptakan sebuah Perpustakaan yang berbasis pada komputer. Terdapat automasi Perpustakaan serta ada juga Perpustakaan Digital. Namun, umumnya orang menyamakan automasi Perpustakaan biasa dengan Perpustakaan Digital itu sendiri. Padahal pada keduanya merupakan sesuatu yang berbeda. Maka dari itu, dalam penulisan ini Perpustakaan Digital akan dibahas secara lebih jelas dan masif. Pada masa sekarang ini banyak sekali Perpustakaan yang menginginkan penerapan Perpustakaan Digital untuk mempermudah pengelolaannya. Tetapi, dalam mewujudkan Perpustakaan Digital tidak semudah seperti yang dipikirkan. Dana yang dibutuhkan pun tidak sedikit, ditambah SDM yang harus menguasai teknologi. Maka kedua faktor itu yang kemudian menjadi penghambat dan ketidakberdayaan untuk mewujudkan sebuah Perpustakaan Digital seperti yang diinginkan.

Terlepas dari berbagai hal di atas, hadirnya Perpustakaan Digital di Indonesia itu disambut baik oleh para Pustakawan. Para Pustakawan sangat terbuka dengan perkembangan teknologi seperti sekarang ini, walau masih ada juga yang menggunakan fungsi tradisional mereka, yaitu membantu orang untuk mencari informasi, baik dalam tercetak ataupun digital. Sosialisasi program Perpustakaan Digital kepada para anggota jaringan atau pengguna merupakan hal penting.

Dalam hal ini, maka diperlukan peningkatan kesadaran akan fungsi utama, yaitu untuk memberikan kemudahan dan kelancaran mengakses informasi untuk para pengguna. Untuk mempermudahnya, Pustakawan perlu untuk mendorong para pengguna Perpustakaan Digital aktif dengan informasi. Para pengguna Perpustakaan inilah yang sadar kapan ketika memerlukan informasi dan mampu pula menemukan sebuah informasi, mengevaluasinya dan menggunakan informasi secara efektif dan beradab.

Perpustakaan Digital merupakan sebuah sistem yang mempunyai berbagai layanan informasi yang mendukung akses informasi melalui perangkat digital. Layanan yang diharapkan mampu mempermudah dalam mencari informasi seperti dokumen gambar dan database dalam bentuk digital, agar lebih tepat, akurat, dan cepat. Perpustakaan Digital pun tidak berdiri sendiri, namun juga terkait sumber-sumber yang lain serta pelayan informasi yang terbuka bagi seluruh pengguna di dunia. Perpustakaan Digital juga tidak terbatas pada dokumen elektronik pengganti bentuk cetakan, justru lingkungan koleksinya terdapat sampai pada artefak digital yang tidak bisa digantikan dalam bentuk yang tercetak. Pada koleksi ditekankan pada isi informasi, jenisnya dari dokumen tradisional sampai dengan hasil penelusuran. Perpustakaan Digital melayani mesin, manajer informasi dan pemakai informasi. Semua itu menunjang manajemen koleksi, penyimpanan dan pelayanan bantuan penelusuran untuk informasi.

Perbedaan Perpustakaan Digital dengan Perpustakaan biasa itu terdapat pada keberadaan koleksinya. Pada koleksi digital itu tidak harus berada dalam sebuah tempat atau berbentuk fisik. Sedangkan pada Perpustakaan biasa itu harus terletak pada sebuah tempat yang berbentuk fisik dan menetap. Perbedaan selanjutnya adalah terlihat dari konsepnya. Konsep Perpustakaan Digital sangat identik dengan internet atau komputer, sedangkan pada konsep Perpustakaan biasa adalah berbentuk buku-buku yang terletak pada suatu tempat atau rak buku. Kemudian perbedaan ketiga serta keunggulan Perpustakaan Digital adalah bisa dinikmati para pengguna dari mana saja dan kapan saja.

 Dalam melandasi pemikiran tersebut, ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam digitalasisasi perpustakaan. Agar

 Pertama, Perpustakaan merupakan sebuah Lembaga yang edukatif, kreatif, informatif, dan preservative, sehingga bisa menjadi sebagai bagian aktivitas yang bersifat ilmiah. Kemudian menjadi tempat penyelenggaraan diskusi-diskusi ilmiah, seminar-seminar yang dilakukan untuk para akademisi, dan sebagai tempat rekreasi yang edukatif serta kontemplatif untuk masyarakat luas. Maka dalam hal ini perlunya dukungan dengan sistem teknologi informasi masa kini yang modern yang mampu menyesuaikan kebutuhan untuk mengakomodir aktivitas-aktivitas tersebut.

Kedua, dengan fasilitas digitalisasi Perpustakaan tersebut, maka koleksi yang terdapat di dalamnya mampu dimanfaatkan dan dinikmati masyarakat luas, baik dalam ranah local, nasional, bahkan sampai internasional.

Ketiga, akan ada kenaikan volume pekerjaan perpustakaan yang mengelola, yaitu dari yang biasanya puluhan ribu, bisa mencapai ratusan ribu; bahkan bisa mencapai jutaan koleksi. Terlebih dengan pelayanan yang mencangkup masyarakat di Sekolah, seperti Guru, Siswa dan masyarakat sekolah lainnya. Maka, perlu didukung dengan sistem otomasi yang futuristik, sehingga mampu mewujudkan layanan yang prima.

Keempat, pada abad ini cukup banyak perpustakaan terkhusus di beberapa Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta yang dengan inisiatif dan kemampuannya, mulai merintis untuk membangun teknologi informasi dengan mendigitalisasi Perpustakaan (digital library and library automation) yang sekarang ini sudah mulai mewujudkan jaringan Perpustakaan digital Nasional (Indonesian Digital Library Network).

Dari keempat poin tersebut, memang untuk mewujudkan perpustakaan digital ini tidak mudah pada implementasinya. Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk mewujudkannya. Seperti dana yang cukup dan sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang ini. Tetapi pada dasarnya di Indonesia memang harus segera mewujudkan ini. Terlebih saat ini kemajuan zaman sangat pesat di era globalisasi. Apalagi Indonesia beberapa tahun ke depan menajadi Negara yang maju bukan lagi berkembang. Salah satu faktor yang bisa mewujudkannya adalah seluruh Perpustakaan di Indonesia dibuat menjadi Perpustakaan Digital, agar bisa diakses dari dalam Negeri maupun dalam Negeri. Maka untuk mewujudkan hal tersebut puula diperlukan kerja sama pemerintah dengan institusi kependidikan, sehingga perpustakaan digital mampu terwujudkan dengan segera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun