Mohon tunggu...
Dedi Mulyono
Dedi Mulyono Mohon Tunggu... Politisi - Anggota DPRD Kota Bogor

Politisi yang hobinya baca buku, menulis serta bikin konten :)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mewujudkan Cita Cita Kota Bogor menjadi Pusat Ekonomi Kreatif seperti Busan

15 Oktober 2024   05:34 Diperbarui: 15 Oktober 2024   08:14 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kota Bogor, dengan kekayaan sejarah, budaya, dan potensi alamnya, memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif dunia. Gagasan untuk menjadikan Bogor seperti Busan, Korea Selatan, yang diungkapkan oleh calon Wakil Wali Kota Bogor, Annida Allivia, adalah visi yang ambisius namun sangat mungkin diwujudkan. Busan, sebagai salah satu kota kreatif dunia dalam jaringan UNESCO, telah menunjukkan bahwa dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah dan pelaku usaha, serta pemanfaatan potensi budaya dan teknologi, sebuah kota dapat berkembang menjadi pusat ekonomi kreatif yang mendunia.

Potensi Kota Bogor untuk Berkembang Menjadi Kota Kreatif

Kota Bogor memiliki banyak modal untuk mengembangkan dirinya sebagai pusat ekonomi kreatif. Pertama, Bogor dikenal dengan keanekaragaman kuliner khasnya, seperti asinan Bogor, roti unyil, soto Bogor, dan camilan khas lainnya yang sudah terkenal hingga ke luar daerah. Kuliner ini dapat dikemas lebih kreatif, dipromosikan secara digital, dan dipasarkan melalui platform global, yang tentunya akan mendukung citra Bogor sebagai kota kuliner kreatif.

Selain itu, Bogor juga memiliki potensi besar dalam kriya, khususnya batik Bogor yang sudah mulai berkembang dengan motif khas yang mencerminkan kekayaan alam dan sejarah Bogor. Batik Bogor dapat diangkat menjadi produk fashion kelas dunia, mengikuti jejak industri kreatif Korea Selatan yang berhasil menggabungkan elemen tradisi dan modernitas dalam produk mereka.

Potensi alam dan keindahan taman kota seperti Kebun Raya Bogor, serta warisan sejarah sebagai "Buitenzorg" (kota yang tenang) sejak zaman kolonial, juga menambah daya tarik tersendiri. Sejarah panjang ini dapat dikemas menjadi narasi budaya yang menarik, memperkuat daya tarik Bogor sebagai kota wisata sekaligus kota kreatif. Potensi lainnya termasuk seni pertunjukan tradisional dan modern, tarian khas, serta kekayaan musik yang dapat diangkat sebagai bagian dari ekonomi kreatif.

Keberhasilan Busan sebagai Kota Kreatif

Untuk memahami bagaimana Bogor bisa mencapai kesuksesan serupa, kita perlu melihat keberhasilan Busan. Busan dikenal tidak hanya sebagai kota pelabuhan utama di Korea Selatan, tetapi juga sebagai kota yang berhasil menggabungkan ekonomi kreatif dengan budaya pop dan tradisi. Busan telah menjadi tuan rumah Busan International Film Festival (BIFF), salah satu festival film terbesar di Asia, yang telah mengangkat kota ini ke panggung internasional dalam industri film. Selain itu, Busan juga memanfaatkan teknologi dan industri kreatif untuk mengembangkan musik, animasi, dan seni digital yang diminati dunia.

Keberhasilan Busan dalam mengembangkan ekonominya tidak terlepas dari etos kerja masyarakat yang tinggi dan kolaborasi kuat antara pemerintah lokal, pelaku industri kreatif, serta akademisi. Pemerintah Busan terus mendorong inovasi dengan menyediakan fasilitas dan regulasi yang mendukung industri kreatif. Dukungan finansial dalam bentuk hibah dan insentif pajak juga diberikan untuk startup di sektor kreatif, yang memungkinkan mereka untuk tumbuh dan bersaing di pasar global.

Selain itu, Busan juga mengoptimalkan infrastruktur pendukung, seperti creative hub yang dilengkapi dengan studio, ruang pameran, serta ruang kerja bersama yang memungkinkan para seniman, desainer, dan pelaku kreatif lainnya untuk berkolaborasi. Ini menciptakan ekosistem yang subur bagi industri kreatif untuk berkembang.

Peluang Kota Bogor Mengikuti Jejak Busan

Melihat potensi yang dimiliki, Bogor memiliki peluang besar untuk mengikuti jejak Busan. Beberapa sektor ekonomi kreatif seperti kuliner, fashion, dan kriya sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan dan tinggal didorong lebih jauh dengan dukungan dari pemerintah dan kolaborasi dengan para pelaku kreatif. Rencana pasangan Atang Trisnanto dan Annida Allivia untuk membangun creative hub di Bogor adalah langkah tepat untuk mendorong kreativitas di kalangan masyarakat, terutama generasi muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun