Halo selamat malam para pembaca kompasiana yang setia, di sini saya ingin membagikan sedikit kisah suka duka saya dalam mengarungi kehidupan ini.
Dahulu, saya bukanlah seorang siapa-siapa, hanya seorang lulusan SD, SMP putus sekolah karena keterbatasan ekonomi, karena itulah saya banyak berusaha untuk hidup mandiri mengarungi hidup yang kejam ini.. merantau dari desa hingga ke kota besar Jakarta pun saya lakukan, saya menjadi seorang office boy di suatu perusahaan di Jakarta,Â
3 tahun saya di sana, hidup tanpa ada kemajuan, dengan gaji 'sedikit' di bawah UMR, tahun 2010 saat itu, saya merasakan hidup yang sangat keras, biaya yang sangat tinggi di kota Jakarta membuat saya hidup seperti katak dalam tempurung, tidak tahu harus ke mana.. sempat saya resign dari kantor saya, mencoba berjualan rokok asongan namun gagal, melamar di berbagai tempat untuk menjadi marketing, namun ditolak di depan karena saya tidak memiliki ijasah.. hidup saya kala itu dipenuhi kegagalan
saya memang memiliki kemampuan verbal yang cukup baik, kala itu sempat berbincang2 dengan seorang tamu berpakaian rapi yang datang menunggu bos, pria itulah yang bernama Djohan Darmadi.
Pak Djohan Darmadi ini adalah salah satu partner dari bos perusahaan saya, dan sempat ngobrol2 dan saya sempat ditanya, sudah berapa lama kamu kerja? saya bilang 3 tahun, dan tidak sengajalah saya curhat kepada beliau kalau hidup itu gini gini saja, lalu beliau mengatakan pada saya seperti ini :Â
kamu tahu ded? saya sendiri bermulai dari keluarga background yang kurang lebih seperti kamu, dulu saya sebelum bisa seperti sekarang, saya juga pernah merasakan seperti kamu.
Asal kamu tahu, makna sukses sendiri itu adalah ketika kamu memiliki kebebasan untuk mengalami kegagalan! nikmati prosesnya, dan yang penting ada kemauan.
Mendengar kata kata beliau, hati saya terhenyuh, ada seorang bos yang mau memberi saya nasihat singkat orang seperti saya,Lalu beliau bertanya pada saya, ingin jadi apa kamu nanti? Sontak saya balas : saya ingin menjadi seorang pebisnis sukses, marketing sukses, ingin tahu rasanya membeli rumah sendiri
Setelah itu beliau memberikan saya secarik kartu nama, di situlah saya mengenal nama sosok Djohan Darmady ini.
Dia bilang : Datang ke kantor kalo ada waktu, kebetulan saya butuh marketing muda seperti kamu
Setelah itu saya memberanikan diri mengambil cuti datang ke kantor beliau , PT. Greenlm Aftech Indonesia, dan mengajukan permohonan untuk kerja sebagai marketing, dan sempat di interview beberapa kali, lalu saya bertemu langsung dengan Pak Djohan Darmadi ini, dan beliau bertanya kepada saya :
Beliau hanya berpesan seperti ini : jangan pernah berhenti dari 1-2 kali penolakan, jika perlu lakukan sampai 1000 x penawaran, ingat, semakin banyak kamu gagal semakin banyak pengalaman dan ilmu yang kamu dapat. Jangan sia-siakan kepercayaan yang saya berikan kepada kamu.
Di situ saya hidup saya mulai berubah. Dengan berpegang teguh, saya mendatangi gerai tiap gerai, perusahaan tiap perusahaan, lebih dari 100 kali kunjungan dalam 1 bulan, dan saya bisa mendapatkan komisi hingga puluhan juta per bulan, di sanalah saya mulai bisa menyicil rumah kontrakan saya sendiri, dan saya selalu memegang prinsip teguh dari pak Djohan Darmadi,
JANGAN PERNAH TAKUT GAGAL, SUKSES ADALAH KETIKA ANDA MEMILIKI KEBEBASAN UNTUK MELAKUKAN KEGAGALAN ITU SENDIRI
3 kunci utama jika anda SEKARANG masih gagal seperti saya dan mau sukses seperti saya
- JANGAN PERNAH TAKUT UNTUK GAGAL
- YANG PENTING ADA KEMAUAN
- NO RETREAT, NO SURRENDER, JIKA ANDA SEORANG MARKETING, BATAS TOLAK UKUR KEGAGALAN ANDA ADALAH TERUS BERJUANG SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN, CORET KATA GAGAL DARI KAMUS ANDA
Kini saya yang lulusan SD sudah berhasil menjadi salah satu pimpinan cabang manager di PT Greenlm Aftech Indonesia, memiliki kost kostan yang bisa menghasilkan passive income bagi saya, saya sudah memiliki 2 rumah, dan kini di tahun 2017 saya sudah dikaruniai 2 anak, semoga kisah ini bisa menginspirasi para pembaca kompasiana lainnya.
Pak Djohan Darmadi sendiri kini sudah menjadi salah satu pengusaha paling top di Indonesia, perusahaannya banyak, hingga di luar negri, itulah intisari dari kisah beliau yang ingin saya bagikan.Â
Jika saya bisa, berarti anda juga kan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H