Mohon tunggu...
Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi Mohon Tunggu... Penulis - Dedi Mulyadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis memberikan kontribusi bagi masyarakat , mencerdaskan masyarakat, tidak diperkenankan mengutip tulisan untuk komersial.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ternyata Indonesia Punya Menteri Termiskin Sepanjang Sejarah

15 Mei 2021   11:40 Diperbarui: 24 Mei 2022   07:11 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis terperangah mendapat berita informasi melalui video ada sosok sederhana seorang menteri termiskin  sepanjang sejarah. Namanya Ir. Sutami menteri Pekerjaan Umum menjabat 4 X sejak 1965 sampai 1978 pada kabinet Dwikora Era Presiden Soekarno,  dan masih dipercaya dengan jabatan yang sama dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto di Kabinet Pembangunan II.

Yang menarik meskipun seorang mentri yang mempunyai kekuasaan memegang berbagai proyek seperti Gedung DPR, Jembatan Semanggi, Waduk Jatiluhur, Bandara Ngurah Rai, Jembatan Musi, Palembang, semua karyanya dan sampai saat ini berdiri kokoh.

Dibawah pengawasannya Sutami  sebenarnya Ia dapat memanfaatkannya kekuasaannya  dengan memperkaya diri.

Tapi ini tidak dilakukan, sebab  Sutami manusia langka jujur amanah dan takut  dengan akhirat.

Jika Lebaran tiba banyak orang yang bersilatuhrahmi ke  kediamannyanya, para tamu dikejutkan dengan kondisi rumah ,  saat tamu menginjakan rumah Sutami yang dilihat kesederhanaan bukan kemewahan, begitu sederhananya hingga atap rumahnya bocor dimana-mana.

Anehnya lagi suatu ketika PLN mencabut aliran listrik rumahnya karena  Sutami  telat bayar listrik. Sebenarnya sebagai pejabat negara Ia bisa saja bergelimpangan dengan harta dan kemewahan.

Sutami pria kelahiran Surakarta 19 Oktober 1928, sosok pendiam dan sederhana rumahnya beralamat di Jalan Imam Bonjol  beliau membeli rumah dengan cara menyicil baru  lunas setelah pensiun, tidak pernah menggunakan fasilitas negara diluar pekerjaannya,  saat pensiun semua fasilitas negara dikembalikannya.

Sebagai seorang insinyur sipil lulusan Institut Teknologi Bandung, Ia  sangat menyukai pekerjaan lapangan. Bahkan Wartawan menjuluki tidak punya udel, Sutami mampu berjalan hingga puluhan kilo meter meninjau daerah terpencil dan bertemu dengan masyarakat sekitar.

Saking terlalu rajin bekerja tidak memikirkan dirinya hingga jatuh sakit, dan kekurangan gizi, namun Ir. Sutami tidak mau kerumah sakit, Ia  takut diketahui kemudian Menteri yang bersahaja tidak punya uang untuk membayar rumaah sakit.

Baru setelah  pemerintah turun tangan,  barulah Sutami diopname, namun semua itu sudah terlambat, Sutami meninggal dunia di Jakarta 13 Nopember 1982 dalam usia 52 tahun.

Kendati jasanya banyak untuk Bangsa Indonesia Sutami sempat mengungkapkan Ia tidak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, akhirnya Ia dimakamkan di Tanah Kusir Jakarta Selatan kemudian namanya diabadikan menjadi sebuah waduk di Kabupaten Malang yakni Waduk Ir. Sutami.

Saat ini Indonesia membutuhkan lebih banyak menteri seperti Sutami sebagai menteri yang berprestasi yang hidupnya sederhana, merakyat, menteri yang menghindar dari kehidupan duniawi yang memilih hidup bersih hingga akhir hayatnya, hinga hari ini namanya tetap harum dikenang oleh rakyat yang merindukan sosok hebat dan sederhana seperti beliau.

Terimakasih Pak Ir. Sutami atas kecintaan terhadap bangsa rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun