Mohon tunggu...
Dedi Iswanto T
Dedi Iswanto T Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pecinta seni

Kecintaannya kepada seni membawanya menjadi seorang desain grafis dan mencoba belajar untuk menjadi seorang penulis, baginya sebuah kebahagiaan tersendiri ketika seni yang dia buat dan tulisan yang dia tulis bisa bermanfaat mendapatkan apresiasi dari orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Maut Menjemputku

17 Desember 2022   12:23 Diperbarui: 17 Desember 2022   12:48 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka keluargaku berusaha untuk menolongku
Tapi pada akhirnya kedua kelopak mataku terpejam
Merekapun melepas semua baju yang aku gunakan
Untuk memandikanku yang terakhir kalinya.


Dulu aku mandi dengan kedua belah tanganku
Tapi kini aku dimandikan oleh seluruh keluargaku
Kerabatku bergegas membelikan aku secarik kain
Kain kebesaran terakhir yang harus aku gunakan
Kain mewah yang tak semua orang bisa memakainya yang mereka beri nama Kafan
Hanya kapur barus menjadi pewangi dan bekalku.


Lalu Mereka masukan aku kedalam kendaraan terakhirku yang mereka sebut keranda.
Aku yang biasanya sholat sendiri kini harus disholatkan
Berada paling depan bahkan didepan imam
Mereka sholatkan aku dengan sholat tanpa ruku dan sujud.

Dan pada akhirnya mereka membawaku ke istana ketempat peristirahatan sebagai istana terakhirku
yang mereka sebut liang lahat
Istri,anak,sanak saudara dan kerabatku meninggalkanku sendiri
Tak ada yang mau menemani
Aku benar benar sendirian.

sesungguhnya aku tidak beristirahat
Namun aku tidur sejenak untuk menanti entah vonis apa yang akan aku terima,tangisku,taubatku sudah terlambat.

Semoga Allah merahmati kita semua

Sumber: Kumpulanpuisikecilku.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun