Mohon tunggu...
Dedi Irawan
Dedi Irawan Mohon Tunggu... Penulis - The Pessimistic Man

Seorang lelaki pesimis yang bercerita tentang kehidupannya | Find me on Instagram @wilfrededida

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengapa Harus Ada Pertemuan, Jika pada Akhirnya adalah Perpisahan?

14 Januari 2024   16:20 Diperbarui: 15 Januari 2024   12:55 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/

Halo Raz,

Selamat sore menjelang malam,

kamu apa kabar?

bagaimana perjalananmu, seru?

Boleh tidak, aku awali dengan “permohonan maaf?”

maaf, aku tak membalas pesan whatsApp – darimu.

Aku tidak sanggup melihat perpisahan,

setelah pertemuan,

detik demi detik yang kita telah lalui bersama.

Aku tidak siap, jika kabar pertama kepergian-mu terlontar bukan dari mulutmu,

tetapi dari orang lain.

Hari Kamis, bukannya siang itu kita saling mengirim pesan?

mengapa tak mengabari, kalau visa-mu sudah turun?

Sebegitu, terlupakannya aku?

Atau bagaimana, aku merupakan prioritas terakhir-mu?

Jikapun benar, aku tak keberatan menerima itu.

Aku awali dengan permohonan maaf ya,

maaf aku tak mengantarmu ke bandara.

Karena aku tak sanggup,

demi semesta dan isinya,

aku tak siap melepasmu jauh ke negeri orang.

Demi semesta dan penciptanya,

aku dapat menjelaskan secara detail

mengapa aku menyukai kamu – Raz.

Tetapi hingga kepergian-mu yang jauh itu,

Tak satupun aku temui alasan,

mengapa aku sangat mencintaimu?

Walaupun caraku mencintaimu,

adalah cara-cara yang biasa.

Cara-cara yang sederhana.

Tidak seperti laki-laki lain,

yang penuh kejutan.

Kedua,

aku ingin mengingatkan kembali,

obrolan-obrolan kita ketika sedang bertemu,

terutama mengenai proses studi kamu Raz.

Aku tak pantas jika memberimu nasihat,

karena secara akademik, prestasi dan kemampuan berbahasa,

kamu jauh di atas aku.

Tapi,

aku berbicara sebagai seseorang,

yang penuh harapan.

Sebagai seseorang,

yang selalu mendukung apa pun keputusanmu.

Di Mesir,

fokus studinya, karena itu tujuan utama.

Fokus mencari sumber-sumber akademik yang langkah,

untuk menaikkan pengetahuan kamu,

mengenai bidang yang ingin kamu jalankan ke depan.

Jika nanti suatu saat,

kamu lelah,

kamu jenuh,

kamu capek,

it’s okay,

gapapa Raz,

tidak semua hal harus sempurna,

tidak harus menjadi yang terbaik,

kamu manusia,

butuh istirahat,

butuh ngobrol,

yang terpenting butuh “jeda”.

Oh iya, terakhir.

Hadiah pemberian aku,

kamu masukkan ke kopermu-kan?

Semoga itu tak tertinggal lagi ya untuk yang kedua kalinya.

Selain doa-ku yang mengirimu perjalananan studi-mu,

buku itu, adalah jelmahan aku dan bukti,

bahwa aku tak kemana-mana,

aku selalu disampingmu – Raz.

Ciputat, 

Bulan Desember, 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun