Mohon tunggu...
Dedi Irawan
Dedi Irawan Mohon Tunggu... Penulis - The Pessimistic Man

Seorang lelaki pesimis yang bercerita tentang kehidupannya | Find me on Instagram @wilfrededida

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gen Z dan Pergulatan Menjadi Pengangguran

1 Januari 2024   12:15 Diperbarui: 1 Januari 2024   12:58 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah kota metropolitan, terdapat sekelompok pemuda yang merupakan bagian dari generasi Z. Mereka adalah anak-anak zaman teknologi, tumbuh di tengah era digital yang penuh dengan kemungkinan, tetapi juga tantangan. Kehidupan mereka diwarnai oleh pergulatan yang kompleks dalam menghadapi tingkat pengangguran yang tinggi.

Di antara mereka, ada seorang gadis bernama Dinda. Dia baru saja lulus dari perguruan tinggi dengan gelar desain grafis yang gemilang. Meskipun memiliki prestasi akademis yang cemerlang, Dinda merasa bingung dan tertekan di tengah ketidakpastian pekerjaan. Dunia luar terasa begitu besar dan kompleks, membuatnya bertanya-tanya apakah gelarnya akan cukup untuk menghadapi pasar kerja yang penuh persaingan.

Sementara itu, sahabat Dinda, Alex, seorang penggemar teknologi dan pemrograman, juga merasakan kebingungan serupa. Meskipun memiliki keterampilan teknis yang mumpuni, Alex merasa sulit menavigasi dunia profesional. Tantangan pengangguran tidak hanya berdasarkan kurangnya pengalaman tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, seperti kebijakan perekrutan perusahaan dan perubahan dinamika pasar.

Di tengah pergulatan ini, Dinda dan Alex tidak sendiri. Generasi Z, dengan kecintaan mereka pada teknologi dan keterbukaan terhadap keberagaman, mencoba memahami dan menemukan tempat mereka di dunia kerja yang semakin terhubung secara digital. Mereka tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga mencari makna dan identitas di balik gelar-gelar mereka.

Menghadapi kenyataan bahwa memasuki dunia kerja tidak selalu seindah yang dibayangkan, Dinda dan Alex memutuskan untuk mencari solusi bersama-sama. Mereka membentuk kelompok kecil yang saling mendukung, bertukar ide, dan berbagi informasi tentang peluang pekerjaan. Inilah awal dari perjalanan mereka bersama dalam menjalani pergulatan menghadapi ketidakpastian masa depan.

Dalam perjalanan pencarian mereka, Dinda dan Alex mulai menyadari bahwa mereka tidak hanya bisa menjadi penonton yang pasif dalam pergulatan mereka. Mereka mulai menjajaki jalur kewirausahaan dan inovasi sebagai alternatif untuk menciptakan peluang pekerjaan mereka sendiri. Bersama dengan teman-teman mereka, mereka mendirikan sebuah start-up kecil yang berfokus pada solusi teknologi untuk masalah sehari-hari.

Kewirausahaan membuka mata mereka terhadap potensi dan kreativitas yang mereka miliki. Melalui eksperimen, kegagalan, dan ketekunan, mereka mulai memahami bahwa seringkali tantangan pengangguran bisa menjadi kesempatan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Proses inovasi mereka mengubah pandangan mereka terhadap dunia kerja, dari tempat yang menakutkan menjadi panggung untuk berekspresi dan berkontribusi.

Meskipun mereka masih menghadapi tantangan, Dinda, Alex, dan teman-teman mereka terus melangkah maju. Pergulatan mereka menjadi kisah inspiratif tentang bagaimana generasi Z mampu beradaptasi dan menemukan jalan di tengah ketidakpastian. Mereka belajar bahwa pengangguran tidak selalu merupakan akhir dari segalanya; kadang-kadang, itu adalah awal dari petualangan baru yang membawa perubahan positif.

Dengan semangat kreativitas dan semangat kolaboratif, mereka berusaha untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Proyek-proyek mereka tidak hanya menghasilkan pekerjaan bagi mereka sendiri tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap komunitas sekitar. Pergulatan gen Z tidak hanya sebatas mencari pekerjaan, tetapi juga menciptakan dampak sosial yang nyata.

Pergulatan gen Z menghadapi pengangguran adalah cerita tentang ketekunan, kreativitas, dan ketangguhan di tengah ketidakpastian. Dinda, Alex, dan teman-teman mereka membuktikan bahwa dalam menghadapi tantangan, generasi ini mampu menemukan solusi inovatif dan menciptakan peluang baru. Melalui pergulatan mereka, mereka membentuk jejak langkah yang mungkin menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya dalam menghadapi dunia kerja yang terus berubah.

*Dilarang COPAS, Wajib Mengutip Tulisan ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun