Mohon tunggu...
Dedi Irawan
Dedi Irawan Mohon Tunggu... Penulis - The Pessimistic Man

Seorang lelaki pesimis yang bercerita tentang kehidupannya | Find me on Instagram @wilfrededida

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Harapan yang Nggak Pernah Selesai

28 Juli 2020   11:44 Diperbarui: 28 Juli 2020   12:14 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pukul 04.00 pagi, saya terbiasa bangun jam segitu, tapi nggak terlalu sering. Sebab, saya bangun pagi ya dikarenakan saya terbangun, karena terbiasa. Nah lho, dibalik -- balikkan. Bercanda lho.

Jadi begini, saya mau cerita.

Perkenalkan nama saya Arka, saya bukan keturunan darah biru, pejabat dan bukan keturunan pemuka agama maupun tokoh masyarakat. Saya biasa -- biasa aja, anak seorang dari Ayah yang bekerja sebagai driver ojek online. Sedangkan Ibu saya sosok yang biasa aja, hanya buruh cuci. Namun hati dan perbuatannya selalu mulia. Intinya saya biasa -- biasa aja.

Saya sekarang tinggal di musholah daerah Pamulang, Jawa Barat. Saya mengurus musholah dan nyambil meneruskan kuliah saya di Ciputat. Rumah orangtua saya di Jakarta Selatan, tepatnya di Mampang Prapatan.

Kegiatan sehari -- hari saya ya, seperti biasa kebanyakan mahasiswa lain, kuliah -- pulang (Kupu -- Kupu). Selain itu kegiatan saya, menjaga serta membersihkan musholah. Menjelang siang di hari Rabu, 08.00 saya berangkat kuliah menggunakan sepeda motor antik pemberian warga.

Segeralah saya kuliah dan hanya satu mata kuliah hari itu.

Pukul 10.00 saya kembali, sesampainya di musholah saya menunggu waktu zuhur sambil membaca buku favorit yaitu buku karangan Harun Nasution, mungkin menurut kamu buku yang saya baca membosankan karena buku ilmiah semua.

Saya membaca buku ilmiah bukan karena suka, tapi cuman punya buku itu. Sebenarnya, saya lebih menyukai novel yang bahasanya sederhana, seperti karangan Tere Liye dan Rintik Sedu, walaupun saya nggak punya bukunya.

Waktu zuhur tiba, sehabis zuhur saya merasa lelah karena hampir semalaman saya membaca dan sedikit termenung. Saya terlelap, yang biasanya saya nggak pernah tidur siang, tapi siang itu saya tertidur.

Beberapa jam kemudian saya terbangun. Ketika tidur saya sepertinya dipertemukan pada seorang perempuan yang mungkin namanya nggak asing dalam setiap harapan tersembunyi saya pada Tuhan. Mimpi tentangnya berulang lebih dari tiga kali setelah mimpi pertama di siang itu.

Saya bercakap pada teman sekamar "Mam, kalo mimpiin seseorang itu tandanya apa yak?" tanya saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun